Jakarta - Kurva kasus positif COVID-19 di Tanah Air dilaporkan kembali melonjak dengan total pasien terpapar mencapai 6,5 Juta orang. Di sisi lain, angka kasus sembuh juga terus bertambah.
Dengan begitu, total pasien sementara terkonfirmasi terpapar COVID-19 hari ini hingga pukul 13.00 menjadi 6,512,913 orang.
Angka pasien yang dianggap sembuh bertambah 3.197 orang. Dengan demikian, total kesembuhan pasien COVID-19 hingga saat ini sebanyak 6.319.990 orang.
Adapun, yang meninggal dunia akibat wabah tersebut meningkat 31 orang. Maka itu, total sementara yang meninggal dunia akibat COVID-19 sebanyak 158.768 orang.
Saat ini, kasus suspek yang dipantau dan sudah sebagian besar dipantau oleh pemerintah yakni sebanyak 6.042 orang. Selanjutnya, data spesimennya tercatat telah mencapai sebanyak 62.734 orang.
Data itu berasal dari 34 provinsi yang sudah terdampak. Karena jumlah kasus COVID-19 saat ini masih tinggi, maka cara yang paling efektif dilakukan untuk mencegah penularan yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan dan selalu melakukan 3M: Memakai masker, Menjaga jarak dan jauhi kerumunan serta Mencuci tangan pakai sabun.
Ilustrasi pasien COVID-19 (VIVA.co.id/Irfan)
Kementerian Kesehatan RI mengingatkan masyarakat untuk segera mengakses perlindungan vaksin COVID-19 dosis penguat atau booster di tengah kenaikan angka kasus akibat varian baru di Indonesia.
"Ini jadi catatan bagi kita semua, bahwa pandemi masih ada di sekitar kita dan ada 28 negara yang mengalami kenaikan kasus, termasuk Singapura. Ini dikaitkan dengan Subvarian baru XBB dan XBB.1," kata Juru Bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril di Jakarta, dikutip dari Antara (5/11/2022).
Ia mengatakan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 3 November 2022, ada 30 provinsi yang mengalami peningkatan kasus COVID-19 dalam sepekan terakhir, sedangkan empat provinsi lainnya terjadi penurunan kasus.
Dilansir dari Laporan Harian COVID-19 Kemenkes RI, empat provinsi yang mengalami penurunan kasus konfirmasi di antaranya Bengkulu, Jambi Papua Barat, Gorontalo. Sementara sisanya mengalami tren kenaikan kasus.
Jumlah konfirmasi kasus positif COVID-19 sebanyak 4.951. Dalam empat hari terakhir, kasus naik 4.700an sampai 4.900an.
Menurut Syahril, kenaikan kasus memang tidak terlalu tinggi bila dibandingkan dengan saat munculnya subvarian BA.4 dan BA.5. Tapi masyarakat harus tetap meningkatkan kewaspadaan.
Di sisi lain, jumlah masyarakat yang sudah mengikuti vaksinasi dosis ketiga atau booster baru 27,62 persen. "Masih jauh dari target 50 persen. Masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama sebanyak 87 persen dan dosis kedua 73 persen," katanya.
"Memang untuk booster masih jauh dari target 50 persen karena berbagai sebab. Kami akan menggerakkan ulang lagi vaksinasi booster, karena kami yakin vaksinasi adalah upaya memberikan perlindungan ke masyarakat," ujar Syahril menambahkan.
Syahril yang juga menjabat sebagai Dirut RSPI Sulianti Saroso mengatakan peningkatan vaksinasi booster bagian dari strategi pemerintah untuk bisa mengendalikan COVID-19.
Menurut Syahril, ada enam langkah Indonesia mengakhiri pandemi, selain capaian booster, juga meningkatkan edukasi ke masyarakat agar terus menjalankan protokol kesehatan.
"Protokol kesehatan jadi syarat, jangan dikendorkan dulu. Ini bagian dari perlindungan dan pencegahan kita. Tetap waspada, tapi jangan panik," ujarnya.
Kemenkes baru-baru ini telah mendistribusikan 5 juta vaksin Pfizer untuk dosis penguat menuju sejumlah daerah yang membutuhkan. Selain itu, vaksin produksi dalam negeri IndoVac juga telah siap didistribusikan menuju sentra layanan vaksinasi. (ant/Mzn)
Dapatkan juga informasi lainnya di YouTube tvOnenews.com:
Load more