Kuncen Gunung Guntur: Gibran “Disembunyikan” di Gua Curug Cikoneng
- Taufiq Hidayah
Garut, Jawa Barat – Gibran Arrasyid ternyata pertama kali ditemukan oleh Ade Leji (55), lelaki yang dijadikan sesepuh oleh warga Kampung Citiis, Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, Jawa Barat. Namun lelaki ini menolak dipanggil kuncen (juru kunci) Gunung Guntur meski kerap dipercaya warga untuk menemukan pendaki yang hilang di gunung tersebut.
“Jangan sebut saya kuncen, Pak, sebut saja saya Mang Ade," katanya ke tvonenews.com, Sabtu (25/9).
Selama Gibran Arrasyid (14) menghilang di Gunung Guntur, Mang Ade tak tinggal diam. Dia mencari Gibran di saat orang-orang lain beristirahat.
“Saya berangkat melakukan pencarian usai salat magrib, pulang subuh,” ungkap Mang Ade.
Sejak dinyatakan hilang, Mang Ade sudah memiliki firasat bahwa siswa SMP itu bakal ditemukan dalam keadaan sehat.
“Nah pas yang kasus Gibran hilang saya sudah ceritakan ke keluarganya, Gibran akan selamat tapi tunggu waktunya," tambah Ade.
Mang Ade mengungkapkan, ada sosok tak kasat mata berperan atas hilangnya Gibran. Menurutnya sosok itu merupakan Jin yang memang kadang mengganggu manusia saat mendaki.
“Ini merupakan kasus ketiga selama saya melakukan pencarian pendaki hilang di Gunung Guntur, untuk yang Gibran memang cukup lama prosesnya,” ujar pria sederhana ini.
Mang Ade mengaku melakukan ritual khusus sehingga makhluk tersebut bersedia melepas Gibran.
“Saya berupaya menancapkan paku bumi, alhamdulilah berkat ridho Yang Kuasa, Gibran ditemukan keluar dari gua Curug Cikoneng," tambahnya.
Ade menjelaskan, paku bumi yang dia maksud bukanlah alat biasa.
“Paku bumi merupakan alat yang bukan dibuat manusia, ada lafaz bentuknya seperti paku warnanya kuning keemasan. Saya tancap di sekitaran Curug, alhamdulilah Jumat kemarin korban ditemukan 15 menit usai paku bumi ditancapkan," katanya lagi.
Ade Leji merupakan pria paruh baya yang rendah hati. Dia jarang tersenyum tetapi tatapannya begitu tajam. Meski menjadi orang pertama yang menemukan Gibran, Ade tidak mau menjadi sorotan. Namun warga memintanya mengisahkan pengalamannya ini.
“Awalnya saya diam, tapi warga banyak yang menyarankan untuk bercerita kejadian sebenarnya,” tambah Ade.
Load more