Jakarta - Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Eneng Maliyansari ungkap rasa kecewanya kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait kondisi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang dinilai dapat membahayakan anak.
Eneng berani mengatakan hal seperti itu lantaran dia melakukan inspeksi ke lapangan dan menemukan kondisi RPTRA yang rusak dan tidak terawat.
Lebih lanjut, Eneng mengatakan pembangunan RPTRA di era kepemimpinan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok rusak karena tidak ada biaya perawatan dan terjegal masa pandemi.
“Hasil pengawasan dan kunjungan-kunjungan ke lapangan melihat banyak fasilitas di RPTRA yang tak terawat bahkan rusak. Mungkin 70% RPTRA era Ahok itu rusak karena gak ada biaya perawatannya. Terutama, terjegal pandemi,” kata Eneng saat dihubungi media, Sabtu (29/10/2022).
“Saat ini kondisinya miris sekali, RPTRA yang harusnya jadi tempat bermain anak hingga olahraga lansia menjadi terbengkalai dan tidak bisa dipergunakan,” sambungnya.
Ada pun, Eneng menyertakan contoh RPTRA hasil inspeksinya yang dinilai tidak layak dan berbahaya bagi pengunjung, terutama anak-anak dan lansia.
“Contoh kondisi di RPTRA Manggis, Palmerah. Fasilitas bermain yang sudah rusak dan tidak memenuhi standar keamanan masih digunakan, bangunan RPTRA yang sudah mulai rusak seperti atap aula yang bocor, AC yang mati dan toilet yang tidak dapat digunakan,” ungkapnya.
Anggota Komisi C Bidang Keuangan DPRD DKI Jakarta ini turut prihatin terhadap Pemprov DKI Jakarta yang tidak peka untuk segera membenahi, memperbaiki, dan renovasi beragam fasilitas RPTRA yang rusak. (agr/ree)
Load more