Bahkan pengamanan wanita berpistol itu juga ia katakan, karena wanita tersebut berdiri di dekat pos utama Paspampres, tepat di depan Istana Merdeka, dengan tingkah yang penuh dengan kecurigaan.
“Jadi perempuan tersebut tidak menerobos Istana. Tapi justru berawal dari kewaspadaan anggota kami (Paspampres) yang langsung menghampiri perempuan tersebut," katanya.
Kemudian, setelah pihaknya menghampiri wanita bercadar itu, dikatakannya, wanita itu langsung mengacungkan senjata ke arah anggota Paspampres.
Maka dari itu, langsung dilakukan pengamanan oleh pihaknya, karena melihat kondisi seperti itu.
Selanjutnya, anggota Paspampres langsung mengambil senjata api yang ditodongkan dan menyerahkan perempuan tersebut kepada anggota Polisi Lalu Lintas yang sedang bertugas di depan Istana.
“Saat ini perempuan tersebut sudah berada di Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan. Untuk lebih lanjut silakan ditanyakan kepada Polda Metro Jaya,” pungkasnya.
Sementara, Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran katakan, pihaknya masih berupaya mengindentifikasi identitas wanita tersebut. Lalu, ia jelaskan ketika diamankan Paspampres dan Polantas, wanita tersebut tidak banyak berbicara.
"Pada saat diamankan, (wanita itu) tidak ada kata-kata yang diucapkan," kata Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Selasa (25/10/2022).
Sambung Fadil menjelaskan, bahwa wanita tersebut sempat melawan petugas yang mengamankan kondisi tersebut. Namun, tidak ada perlawanan berarti dari wanita tersebut kepada petugas.
"Yang bersangkutan sedikit meronta, tetapi bisa diamankan," tegasnya.
Sebelumnya, Irjen Fadil Imran mengatakan pihaknya masih menalami soal motif dan identitas wanita tersebut.
"Mengenai motif, sedang didalami. Identitas sedang dipastikan melalui teknologi face recognition dan sidik jari eletronik," jelasnya.
Selain itu, penyidik juga masih melakukan sejumlah langkah untuk mendapatkan identitas wanita tersebut. Kemudian, ia mengatakan pada saat diamankan, wanita tersebut tidak mengucapkan apa pun atau enggan memberikan pernyataan.
Load more