Jakarta - Mantan Karo Paminal Div Propam Polri, Hendra Kurniawan, mengikuti sidang perdana pembacaan dakwaan dalam perkara obstruction of justice atau merintangi penyidikan.
Jaksa membacakan dakwaan kepada Hendra yang telah melakukan tindak pidana merintangi penyidikan pembunuhan Brigadir J bersama Ferdy Sambo, Agus Nurpatria, Arif Rachman Arifin, Chuck Putranto, Baiquni Wibowo dan Irfan Widyanto.
Adapun peristiwa yang dilakukan Hendra terjadi pada periode 9-14 Juli 2022.
"Turut serta melakukan perbuatan dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan tindakan apapun yang berakibat terganggunya sistem elektronik dan/atau mengakibatkan sistem elektronik menjadi tidak bekerja sebagaimana mestinya," ujar jaksa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (19/10/2022).
Jaksa mengatakan Hendra telah memerintahkan bawahannya untuk melakukan penyisiran terhadap CCTV vital di sekitar rumah dinas Ferdy Sambo yang merupakan TKP pembunuhan berencana Brigadir J.
Hendra juga meminta agar bawahannya mempercayai skenario Ferdy Sambo meskipun bukti CCTV di kasus pembunuhan Brigadir J menunjukkan sebaliknya.
"Akibat tindakan terdakwa telah mengakibatkan sistem elektronik berupa satu buah DVR merek G-LENZ SIN:977042771322 dan satu buah Microsoft Surface berwarna hitam terganggu dan/atau tidak bekerja sebagaimana mestinya," katanya.
Atas perbuatannya, Hendra didakwa melanggar Pasal 49 junto Pasal 33 subsider Pasal 48 ayat (1) junto Pasal 32 ayat (1) UU ITE Nomor 19 Tahun 2016 dan/atau Pasal 233 KUHP subsider Pasal 221 ayat (1) ke 2 junto Pasal 55 KUHP. (lpk/nsi)
Load more