Jakarta - Seorang Akademisi dan Intelektual Publik Indonesia, Rocky Gerung menyebutkan sosok yang cocok jadi Presiden Republik Indonesia pada tahun 2024 mendatang. Hal itu dia sebutkan ketika mendapat pertanyaan dari publik tentang clue sosok presiden 2024 di podcast Refly Harun.
Menyikapi pertanyaan itu, Rocky Gerung katakan, syarat yang cocok jadi Presiden Republik Indonesia pada 2024 mendatang. Ia katakan, syarat yang cocok menjadi presiden adalah orang yang bernah bercakap-cakap dengan dirinya.
"Bercakap-cakap dalam pengertian beradu argumen secara langsung. Sebelumnya yang pernah bercakap-cakap dengan saya itu, satu Anies Baswedan, Prabowo udah pernah berdiskusi itu, Pak Lanyalla Mahmud Mattalitti sudah pernah berdiskusi sama saya," ucap Rocky Gerung, seperi yang dikutip tvonenews.com dari kanal YouTube Refly Harun, Rabu (12/10/2022).
"Kalau saya sekadar bilang si ini (jadi Presiden) kan tidak tahu kan kualitasnya apa, jadi mesti bercakap-cakap dahulu. Nah, itu pentingnya nanti kita teruskan percskapannya di forum khusus di podcast Rafly Harun dengan judul Uji Kapasitas Calon Presiden," sambungnya menjelaskan.
Ia mengungkapkan, dengan bercakap-cakap dengan dirinya, ia akan diketahui etikabilitasnya, intelektualitas dan terakhir ada lemabaga survei yang bisa membuktikan yang tidak terlibat dalam conflict of interest melakukan survei.
"Atau survei yang sesungguhnya dan yang benar-benar melakukan survei," ungkap Rocky.
Di samping itu, ia juga membeberkan, bahwa baru-baru ini di Twitter mencuat tentang lagi ada duel antara Anies Baswedan dengan Saiful Mujani. Kemudian, ia katakan, padahal sebetulnya Saiful Mujani adalah seorang surveyor, jadi menurutnya tidak perlu memberikan komentar.
"Jadi sering kali di belakang surveyor ini ada mungkin perelisihan pribadi atau disuruh untuk memprovokasi. Nah itu yang menyebabkan kita tidak percaya lembaga survei. Apalagi tidak ada suatu lembaga survei yang mendetail, mau mengatakan uangnya dari sini lo, silahkan di audit, jadi selama itu tidak dibuka, itu tak bisa dipercaya," ujarnya.
Selanjutnya, ketika ada pertanyaan apakah rakyat bisa menyalonkan presiden dan di mana mendaftarkan diri. Rocky Gerung mengungkapkan, bahwa memang filosofinya demokrasi tidak boleh habis dibagi dalam partai. Maka dari itu, ia katakan, perlu calon independen, oposisi, dan perlu masyarakat sipi.
"Jadi pikiran dia si multi player ini, membuat kita menduga di ranah bawah memiliki pikiran-pikiran kritis. Misalnya, saya mau jadi presiden dan saya mampu, kenapa harus lewat partai? Ya karena ini demokrasi itu harus lewat partai, bukan begitu, demokrasi itu tidak boleh habis dibagi di dalam partai, harus ada wilayah yang kita anggap itu non partisan," tuturnya.
Tak hanya itu saja, ada pertanyaan soal bagaimana jika dibuat undang-undang agar menteri juga dipilih oleh rakyat. Rocky Gerung sebutkan, bahwa perntanyaan itu adalah sebagai bentuk prustasi. Sebab, ia katakan seperti yang dilihat soal kinerja Menteri Perdaganagan, yang menyatakan tidak susidi, karena kalau subsidi soal minyak goreng, maka tidak bisa membangun jalan tol.
"Iya kalau gitu biarkan aja ke pasar, mekanis pasar yang turun. Lalu anda apa fungsinya? kalau diselesaikan di pasar, ya anda berarti tidak perlu kan? Jadi memang kekalutan itu membuat rakyat itu datang ide yang radikal, ya kita pilih aja menterinya kalau gitu," pungkasnya. (Aag)
Load more