Kesaksian Aremania Detik-detik Tragedi Berdarah Kanjuruhan: Suara Tangisan dan Jeritan Minta Tolong
- Kolase tvonenews.com / viva / antara
"Saya lari minta tolong ke pihak polisi, yang saya minta tolong mereka tidak mau, saya lari lagi ke aparat lain seragam hijau malah saya mau dipukul. Yang saya ingat kata-kata beliau, 'temenku yo onok seng kenek'," tutur Eko.
Eko pun tidak putus asa karena memang situasi yang cukup kacau. Dia meminta pertolongan pada siapa pun hingga akhirnya dia memutuskan masuk ke stadion untuk turut mengevakuasi Aremania.
"Karena tidak ada yang membantu saya lari lagi cari bantuan bagaimana caranya saya bisa nembus ke dalam stadion. Perkiraan 200 sampai 300 orang terluka tergeletak sebagian besar sudah jadi mayat," kata Eko.
Pintu juga terkunci di Gate 12
Kesaksian lainnya juga diutarakan oleh Dadang Indarto. Dia menonton laga itu di tribun 12 bersama rekannya yang berasal dari Lampung. Pada menit 90+3 dia memutuskan untuk keluar dari stadion. Tetapi saat itu pintu masih ditutup, akhirnya dia kembali ke tribun.
"Sangat jelas tembakan gas air mata ke tribun. Tembakan ke dua dan ketiga cukup dekat dan membuat kami panik. Bau gas air mata sangat tajam dan membuat sakit di kulit. Membuat perih dan sesak," ujar Dadang.
Saat Dadang akhirnya keluar dari stadion. Dia menemukan banyak rekan-rekannya sesama Aremania yang sudah tergelatak. Dia juga turut membantu evakuasi. Ada salah satu Aremania yang sedang sekarat dia bantu. Dia gotong mulai hidup sampai menghembuskan nafas terakhirnya.
"Saya lihat banyak teman saya bergeletakan. Banyak teman yang meninggal dunia ada yang saya bawa mulai hidup sampai mati," tutur Dadang.
Kini sudah sepekan berlalu, Aremania tetap mengawal pengusutan tuntas kasus ini. Sebab luka dan kesedihan para keluarga korban tragedi Kanjuruhan selamanya akan membekas. Atas nama keadilan mereka ingin kasus ini terus diusut hingga tuntas.
Dalam tragedi ini, data resmi pemerintah jumlah korban meninggal dunia mencapai 131 orang dan sekitar 600 orang mengalami luka-luka. Jumlah ini diklaim belum akurat karena data yang dimiliki Aremania jumlah korban melampaui angka itu. (viva/ind)
Load more