Jakarta - Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia (Alutsista) merupakan sistem persenjataan dan alat perang yang berfungsi mendukung pelaksanaan tugas TNI.
Dilansir dari Permenhan No 19 Tahun 2012 tentang Penyelarasan MEF Komponen Utama, kebijakan pembangunan sistem alutsista pada seluruh mantra TNI, dilakukan dalam rangka memenuhi Kekuatan Pokok Minimum (Minimum Essential Force , MEF) Komponen Utama 2015-2024.
Berikut sejumlah daftar alutsista yang dimiliki oleh Tentara Nasional Indonesia,
1. Alutsista Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
Tank AMX-VCI (Wikipedia/Kodam I-Bukit Barisan)
Tank
- Leopard 2, asal Jerman yang merupakan tank tempur utama dengan dipersenjatai dengan amunisi DM11, DM53, DM78, DM88, DM98, dan RH88.
- Harimau, tank kerjasama Turki dan Indonesia. Dipersenjatai dengan kanon utama Cockerill 3105 berdiameter 105mm.
- FV101 Scorpion, asal Britania Raya dipersenjatai dengan kanon utama Cockerill M-A1 Mk3 berdiameter 90mm.
- AMX-13, asal Prancis. Indonesia mengakuisisi 175 unit AMX-13/75 dan 130 unit 13/105 pada tahun 1960-an.
- M3 Stuart, asal Amerika Serikat. Indonesia memperoleh varian M3A1 dan M3A3 dari KNIL pada tahun 1950.
Kendaraan tempur lapis baja
- Marder, asal Jerman. Kendaraan tempur infanteri dari surplus Angkatan Darat Jerman. Dipersenjatai dengan kanon otomatis Rh 202 berdiameter 20mm.
- M113, asal Belgia dan Italia. Pengangkut personel lapis baja yang diperoleh dari surplus Angkatan Darat Belgia pada tahun 2014 hingga 2017. Dipersenjatai dengan senapan mesin berkaliber 12.7mm.
- Alvis Stormer, asal Britania Raya. Pengangkut personel lapis baja yang diperoleh pada tahun 1995 bersamaan dengan FV101 Scorpion 90.
- AMX-VCI, asal Prancis. Pengangkut personel lapis baja yang pada tahun 2016, terdapat 75 unit yang aktif digunakan menurut IISS Military Balance dan telah menerima peningkatan oleh Pindad.
- Pandur II, asal Ceko, Austria, Indonesia. Kendaraan tempur lapis baja yang diproduksi dengan lisensi lokal oleh Pindad dengan nama Kobra 8x8.
Selain lima jenis kendaraan tersebut, masih ada 10 jenis kendaraan tempur lapis baja lainnya.
- Alutsista TNI AD juga dilengkapi dengan beberapa sistem persenjataan lainnya,
- Kendaraan taktis lapis baja sekitar 18 jenis
- Artileri sekitar 10 jenis
- Kurang lebih 5 jenis kendaraan pendukung logistik
- Kendaraan Zeni tempur
- Helikopter
- Peluncur Rudal, dan Peluncur Roket
2. Alutsista Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara
Pesawat Tempur F-16C (Wikipedia/US Air Force)
Pesawat tempur
- F-16 Fighting Falcon asal Amerika Serikat dengan rincian 4 F-16A/B, 6 F-16AM/BM, 23 F-16 C/D.
- Sukhoi Su-27 asal Rusia dengan tipe superioritas udara
- Sukhoi Su-30 asal Rusia jenis multi peran MKK/MK2
Selain tiga jenis pesawat tempur tersebut, masih ada 6 jenis pesawat tempur lainnya. Termasuk yang masih dalam pesanan maupun engembangan
Patroli Maritim
- Boeing 737, asal Amerika Serikat jenis 737-2X9
- CASA/IPTN CN-235 asal Spanyol dan Indonesia jenis CN-235 MPA
- EADS CASA C-295 asal Spanyol dan Indonesia, Lisensi lokal oleh Dirgantara Indonesia.
Tanker
- Airbus A400M Atlas, asal Prancis. Bertugas sebagai pengisian bahan bakar di udara atau pesawat angkut.
- C-130 Hercules asal Amerika Serikat. Bertugas sebagai pengisian bahan bakar di udara/angkut, jenis KC-130B
Alutsista TNI AU juga dilengkapi dengan beberapa sistem persenjataan lainnya,
- Pesawat angkut sekitar 7 jenis
- Helikopter sekitar 5 jenis
- Pesawat latih sekitar 8 jenis
- Kurang lebih 5 jenis pesawat tanpa awak
- Rudal udara ke udara
- Rudal udara ke darat
- Roket dan bom serbaguna
- Rudal anti kapal
- Surface-to-air missile
- Kendaraan tempur lapis baja
3. Alutsista Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut
KRI Fatahillah (Wikipedia/TNI AL)
Kapal Perang
- Kelas Ahmad Yani, jenis Fregat diantaranya, KRI Ahmad Yani, KRI Slamet Riyadi, KRI Yos Sudarso, KRI Oswald Siahaan, KRI Abdul Halim Perdanakusuma, KRI Karel Satsuit Tubun
- Kelas Martadinata, jenis Fregat (Perusak Kawal Rudal 10514) KRI Raden Eddy Martadinata dan KRI I Gusti Ngurah Rai
- Kelas Bung Tomo jenis Korvet. Diantaranya KRI Bung Tomo, KRI John Lie, dan KRI Usman-Harun
- Kelas Sigma jenis Korvet, diantaranya KRI Diponegoro, KRI Sultan Hasanuddin, KRI Sultan Iskandar Muda, dan KRI Frans Kaisiepo
- Kelas Fatahillah jenis Korvet, yakni KRI Fatahillah, KRI Malahayati, dan KRI Nala
- Kelas Parchim kelas Korvet (Anti Kapal Selam) dengan sekitar 18 nama kapal
Kapal Selam
- KRI Cakra (401) asal Jerman. Kapal selam tipe 209/1300 dengan persenjataan 8x21-inci (533 mm) torpedo tubes
- Kapal Kelas Changbogo, yakni KRI Nagapasa, KRI Ardadedali, KRI Alugoro. dilengkapi persenjataan 8x21-inci (533 mm) torpedo tube
Kapal Cepat Rudal
- Kelas Clurit, Merupakan KCR yang dibuat oleh galangan lokal PT Palindo yang mempunyai panjang 44 meter
- Kelas Mandau, Kapal Cepat Rudal dengan persenjataan 1 x Bofors 57 mm, 1 x Bofors 40 mm, 2 x Kanon Rheinmetall kaliber 20 mm, 4 x Exocet MM 38 SSM (rudal anti kapal permukaan)
- Kelas Sampari, Merupakan kapal cepat rudal yang mempunyai panjang 60 meter, dibangun oleh PT PAL.
Alutsista TNI Al juga dilengkapi dengan beberapa sistem persenjataan lainnya,
- Kapal Patroli Cepat 57 meter
- Kapal Patroli Cepat
- Kapal Latih
- LPD (Landing Platform Dock)
- Kapal Amfibi
- Kapal Penyapu Ranjau
- Kapal Komando
- Tanker/Bantu Angkut Cair
- Kapal Tunda
- Kapal Hidro Oceanografi
- Kapal Angkut Logistik
- Kapal Angkut Personel
(Mzn)
Load more