Jakarta - Proses olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi kebakaran Jalan Cikini Kramat, Menteng, Jakarta Pusat telah rampung dilakukan oleh tim Pusat Laboratorium dan Forensik Mabes Polri pada Kamis (29/9/2022).
Kapolsek Menteng, AKBP Netty Siagian menjelaskan, dari hasil olah TKP, tim Puslabfor Polri melakukan penyitaan beberapa barang.
"Satu buah tabung gas ukuran 3 kilogram, selang regulator gas dan abu arang sisa barang yang terbakar," ungkap AKBP Netty di lokasi, Kamis (29/9/2022).
Selanjutnya, kata Netty, barang tersebut diambil oleh tim Puslabfor Polri untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.
Kedatangan mereka untuk mengumpulkan dan mengindentifikasi sebab terjadinya kebakaran.
"Kami tim olah TKP kebakaran dari Bareskrim hari ini baru selesai melakukan olah TKP di Cikini Kramat, Menteng. Kami sudah mengidentifikasi bangunan rumah, kita ambil barang bukti berupa peralatan yang diduga penyebab kebakaran," ungkap Ketua Tim Puslabfor Mabes Polri, Kompol Karya di lokasi kebakaran, Kamis (29/9/2022).
Untuk diketahui, peristiwa kebakaran hebat melanda kawasan padat penduduk di Jalan Cikini Kramat RT 004 dan RT 015 RW 01, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa pagi (27/9/2022). Sebanyak 21 rumah hangus di lalap 'Si Jago Merah'.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat), Asril Rizal menjelaskan kronologi api itu berasal dari dapur rumah milik penjual bubur.
"Dugaan penyebab karena kebocoran tabung gas di lapak produksi bubur ayam," terang Asril, (27/9/2022).
Kapolsek Menteng Ungkap Barang Sitaan Tim Puslabfor
Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi kebakaran Jalan Cikini Kramat, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2022).
Dia mengatakan pihaknya fokus pada satu bangunan rumah yang menjadi penyebab kebakaran.
"Kita tadi observasi keliling ke tempat-tempat yang diduga penyebab kebakaran, kita mengerucut ke satu lokasi awal kebakaran," jelas Kompol Karya.
Dia mengakui proses olah TKP berjalan dengan lancar. Akan tetapi, diakuinya ada potensi kekurangan sampel yang diambil. Sebab setelah peristiwa kebakaran terjadi, warga menyelamatkan barang-barang yang masih dapat diselamatkan.
"Sehingga dari kegiatan yang mungkin dilakukan oleh Puslabfor memang ini menjadi risiko di TKP padat penduduk," kata dia.
Menurutnya, ini menjadi salah satu faktor yang dapat mengganggu optimalisasi pemeriksaan timnya.
"Mungkin dari pemilik yang belum care, sehingga mengamankan barang yang bisa jadi barang bukti atau pemulung di sekitar situ," ujarnya.
Nantinya, setelah barang-barang tersebut dibawa ke pusat laboratorium, barang bukti itu akan diuji. Akan tetapi, dia belum dapat memastikan hasil uji akan didapat dalam waktu dekat.
"Hasilnya kita nunggu pemeriksaan di laboratorium kita periksa barang 1 minggu, karena kita load pekerjaan masih banyak," tutupnya. (rpi/mir/mut)
Load more