Jakarta - Peniliti Utama Indonesia Political Opinion (IPO) Catur Nugroho mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan harus berhasil keluar dari tantangan di Pilpres 2024.
Menurutnya, tantangan Anies Baswedan ialah terkait partai politik pengusungnya jika benar-benar ingin maju sebagai Capres 2024.
Hal itu juga terungkap dalam poling Indonesia Lawyers Club (ILC) terkait siapa tokoh yang akan menjadi presiden jika Pemilu dilaksanakan sekarang.
"Elektabilitas dan popularitas Anies bakal sia-sia jika tidak mendapat dukungan Parpol kareba jabatan dia sebagai Gubernur DKI Jakarta akan segera habis," ujar Catur kepada tvOnenews.com, Minggu (25/9/2022).
Dosen Magister Ilmu Komunikasi Universitas Telkom, Bandung, itu mengatakan Anies Baswesan perlu menentukan langkah menuju Pilpres 2024.
Sebab, dia melihat situasi Pilpres 2024, masih cukup besar peluang bagi Anies Baswedan jika melihat beberapa lembaga survei.
"Saya rasa Anies harus segera menentukan arah afiliasi parpol agar bisa menjaga, bahkan meningkatkan elektabilitasnya hingga 2024 nanti," jelasnya.
Selain itu, Catur menuturkan ada kode yang dilemparkan Anies Baswedan sebelum turun dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Sebelumnya, Anies Baswedan menggaungkan dirinya siap maju menjadi presiden pada Pemilu 2024.
"Tentu saja itu yang diharapkan Anies Baswedan untuk segera dipinang salah satu atau koalisi parpol," imbuhnya.
Seperti diketahui, dalam poling Indonesia Lawyers Club (ILC) di Twitter, Anies Baswedan menjadi peringkat pertama dengan 77 persen suara.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto berada di posisi kedua dan ketiga.
Melejit di Poling ILC jadi Presiden 2024
Peneliti Utama Indonesia Political Opinion (IPO) Catur Nugroho menanggapi hasil poling Indonesia Lawyers Club (ILS) soal siapa yang akan jadi Presiden 2024 di Twitter.
Dalam skema tiga tokoh yang dipaparkan dalam poling ILC, Anies Baswedan melejit dengan 77 persen suara, diikuti Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.
Menurut Catur, hasil poling tersebut menunjukkan elektabilitas Anies Baswedan stabil dalam dua tahun terakhir selama memimpin Jakarta.
"Tren suara Anies cenderung stabil dalam dua tahun terakhir, yang artinya menunjukkan popularitas dan elektabilitasnya sejalan dengan massa pemilih loyal," kata Catur Nugroho kepada tvOnenews.com, Minggu (25/9/2022).
Catur menjelaskan hal itu juga sejalan dengan survei IPO terkait elektabilitas dan popularitas Anies Baswedan.
Menurutnya, Anies Baswedan juga mengungguli tokoh-tokoh lain, terutama Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
"Dari survei IPO terakhir, elektabilitas Anies Baswedan juga mengungguli tokoh-tokog lain, tetapi dengan jarak yang tidak jauh," jelasnya.
Menurut dia, tren suara pemilih Anies Baswedan memang cukup stabil dalam perebutan bakal calon presiden.
Namun, dia mengatakan hal tersebut akan menjadi tidak berarti jika Anies Baswedan tidak segera gabung ke salah satu partai politik (Parpol).
"Elektabilitas Anies yang bagus ini akan menjadi sia-sia kalau tidak segera mendapatkan dukungan Parpol. Sebab, masa jabatan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta akan segera berakhir," imbuhnya.(lpk/ito/mut)
Load more