Jakarta - Kasus pembunuhan Brigadir J yang sudah berjalan lebih dari 2 bulan, hingga kini belum menemui titik terang, sejumlah kejanggalan kembali terungkap.
Sebagaimana diketahui, mendiang Brigadir J diduga melakukan pelecehan kepada istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Seiring proses penyidikan, polisi telah menghentikan pelaporan dugaan pelecehan seksual ini karena tidak terbukti. Namun, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi kekeuh pada dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J.
Bahkan keterangan mengenai dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J pun juga ikut berubah, pihak Putri Candrawathi mengaku bahwa pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terjadi saat berada di Magelang.
Pengakuan Putri Candrawathi tersebut berbeda dengan kesaksian Bripka RR setelah ajudan tersebut berbalik arah tinggalkan skenario Ferdy Sambo.
Berbalik arah tinggalkan skenario Ferdy Sambo mengenai pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, tersangka Bripka RR beri kesaksian mengenai peristiwa di Magelang.
Bripka RR mengungkap pengakuan mengejutkan soal dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J ke Putri Candrawathi saat di Magelang, Jawa Tengah.
Ketika berada di Magelang, sosok yang menangis bukanlah Putri Candrawathi melainkan ART Ferdy Sambo, hal tersebut diungkap oleh Bripka RR setelah meninggalkan skenario Ferdy Sambo.
Erman Umar selaku kuasa hukum Bripka RR membeberkan secara terperinci soal dugaan pelecehan yang terjadi di Magelang itu. Hal tersebut ia sampaikan saat diundang sebagai narasumber pada acara Apa Kabar Indonesia yang ditayangkan tvOne, Sabtu (17/9/2020).
Load more