"Lie Detector deteksi kebohongan, Apa itu kebohongan? Kebohongan akan kita ketahui setelah kita lakukan perbandingan antara pernyataan dan kenyataan, jadi mesin itu akan bisa menilai kalau dia tahu kenyataannya seperti apa, "
"Dari sini saja semestinya jadi problem ini, Siapa gerangan operator lie detector, mana gerangan mesin lie detector yang tahu tentang kenyataan di TKP itu seperti apa, itu tidak ada yang tahu," ucapnya di Kabar Petang tvOne, pada minggu (11/9/2022).
Menurut Psikolog Forensik, mesin itu alih-alih mengukur perbandingan antara pernyataan dan kenyataan, alat ini mengukur perubahan-perubahan fisiologis manusia ketika berhadap dengan pernyataan atau pernyataan tertentu.
ia mencontohkan perubahan fisiologis seperti kucuran keringat, pupil mata yang besar, degup jantung yang semakin kencang, suhu badan yang meninggi.
Namun, Reza Indragiri mempertanyakan, "Nah Persoalannya, siapa yang bisa memastikan, tunjukkan teorinya yang menyimpulkan bahwa perubahan-perubahan fisiologis yang saya kemukakan tadi, mutlak adanya tak terbantahkan merupakan tanda seseorang tengah berbohong, Tidak ada," ujarnya.
Polri klaim akurasi 93 persen dari alat Poligraf
Reza Indragiri pun memberi tanggapan atas pernyataan dan klaim dari Bareskrim Polri tersebut.
"93 persen itu menunjukkan apa sesungguhnya? Validitas dalam dunia penelitian adalah hasil pengukuran sesuai dengan kenyataanya (sesuai dengan kondisi yang sebenarnya).
Load more