Selain itu, Syamsurizal mengatakan bahwa peretas Bjorka juga menyebut telah membongkar data Menteri BUMN Erick Thohir serta Menkominfo Johnny G. Plate. Isu peretasan serupa, ujarnya lagi, sempat mencuat pula pada Pemilu 2014 lalu, di mana muncul isu adanya 250 peretas asal Tiongkok yang mencemari Pemilu 2014.
"Apakah itu hoaks atau benar, tapi ini sempat mencemari penyelenggara Pemilu kita," ucapnya.
Oleh karenanya, ia mengingatkan agar isu-isu peretasan data tersebut dapat dijadikan pedoman dalam menyusun aturan-aturan terkait penyelenggaraan Pemilu, termasuk mengambil langkah antisipatif terkait pengamanan kebocoran data Pemilu oleh peretas.
"Aspek-aspek yang akan dirusak oleh mereka data pemilih dan mungkin juga hasil pemilihan, dan ini yang paling signifikan yang patut kita antisipasi. Mohon ini menjadi perhatian kita bersama," ucapnya.
Ancaman Bagi Parpol
(Tangkapan layar - Bjorka menjual data pemilih KPU di forum hacker sejak tanggal 6 September 2022. Sumber: tim tvonenews.com)
Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera juga mengungkapkan kekhawatiran-nya terkait keberadaan peretas yang mengganggu proses Pemilu. Menurutnya kasus peretas yang melakukan jual beli data mengancam proses kerja keras yang dilakukan partai politik dalam melakukan rekrutmen.
Load more