Kepala Dinas Penerangan TNI AL Ungkap Kondisi Awal Pesawat Latih Bonanza TNI AL yang Jatuh di Selat Madura, Ternyata Begini
- via Antara
Jawa Timur - Diketahui pesawat latih Bonaza T 2530 yang lepas landas dari Bandara Juanda Surabaya dan akan menempuh rute Juanda Surabaya - Loc Area - Juanda Surabaya, jatuh di selat Madura.
Pesawat Latih milik TNI AL tersebut dikabarkan kehilangan kontak sebelum akhirnya diketahui jatuh saat melakukan latihan bersama KRI-KRI. Kepala Dinas Angkatan Laut kemudian buka suara mengenai kondisi pesawat sebelum insiden tersebut,
Berikut sejumlah fakta dibalik jatuhnya pesawat latih jenis G-36 Bonanza T-2503 milik TNI AL tersebut.
1. Kondisi pesawat masih sangat layak
![]()
Antara Fotot/Zabur Karuru
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma Julius Widjojono, mengungkapkan bahwa sebelum insiden tersebut, pesawat Bonanza masih sangat layak untuk digunakan.
Julius mengatakan, jatuhnya pesawat itu masih belum diketahui penyebabnya. Pesawat latih jenis G-36 Bonanza T-2503 tersebut, lanjut dia, selama ini dikenal memiliki kondisi yang bagus saat digunakan dalam setiap kegiatan.
“Masih layak digunakan, bahkan selama latihan rutin tidak pernah ada masalah. Pilot dan Co Pilot juga dikenal sudah biasa melakukan latihan sesuai SOP, dan tidak pernah ada yang dilanggar,” kata dia.
Pemeriksaan kelaikan selalu dilakukan, baik sebelum dan sesudah digunakan untuk penerbangan.
“Kita tidak pernah main-main untuk cek safety pesawat. Bapak KSAL juga selalu periksa agar Alutista ini selalu dijaga, apalagi harga juga sangat mahal,” pungkasnya.
2. Kesaksian warga di sekitar lokasi kejadian
![]()
tvOne/Dimas Farik
Pasca pesawat latih jenis Bonanza T 2503 milik TNI AL jatuh di perairan Gresik, perbatasan Desa Ujung Piring Socah, Bangkalan, sejumlah armada laut milik TNI AL melakukan pencarian di titik lokasi jatuhnya pesawat.
Selain itu, aparat kepolisian pun ikut memantau di perairan Ujung Piring, Bangkalan, karena pesawat mengalami lost contact di posisi wilayah Madura.
Eko, salah seorang warga Desa Ujung Piring mengatakan bahwa sebelum pesawat dikabarkan jatuh, sempat terbang dari arah timur menuju ke barat Bangkalan.
"Saat itu saya ada di ladang mas. Pesawat berwarna abu-abu terbang sendirian. Pesawat terbang seperti suara mesin sudah kasar, lalu tiba-tiba miring dan oleng. Saya tidak dengar ledakan mas,” kata Eko saat berada di perairan Ujung Piring, Bangkalan.
Load more