Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menegaskan pihaknya akan bekerja sama dengan tim Siber Bareskrim Polri soal dugaan 105 Juta data WNI milik KPU yang bocor.
"KPU akan bekerja sama dengan Kepolisian RI, khususnya Siber Bareskrim Polri untuk mengusut pelaku," tegas Betty dalam keterangan resmi, Jakarta, Rabu (7/9/2022).
"Pengusutan dan penelusuran dilakukan baik dari sisi penjual ataupun pihak yang dengan sengaja membuat seolah-olah data tersebut merupakan data pemilih Pemilu 2019," jelasnya.
Meski demikian, Betty membantah data yang dijual di website Bjorka seharga Rp74,4 juta itu adalah milik KPU.
Ia mengatakan, pihaknya telah mengecek langsung seluruh elemen data di website tersebut dan menegaskan data itu bukan data pemilih yang dimiliki KPU.
"KPU telah melakukan pengecekan terhadap setiap isi dari elemen data di situs internet tersebut, dan menyatakan bahwa data tersebut bukan bersumber dari Daftar Pemilih Tetap Pemilihan Umum 2019 (DPT Pemilu)," jelasnya.
Lebih lanjut, Betty menegaskan bahwa KPU telah menjaga data pemilih untuk menghindari terjadinya kebocoran data.
"Data yang dikelola KPU adalah data yang dijaga dari sisi otentisitas, keamanan, dan kerahasiaannya, termasuk dalam hal ini data pemilih," imbuh dia. (saa/act)
Load more