Mendikbudristek Nadiem Makarim Luncurkan Skema Seleksi Perguruan Tinggi Negeri
- Instagram @kemendikbud.ri
Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim meluncurkan transformasi baru seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui Merdeka Belajar episode 22 pada hari ini, Rabu (7/9/2022).
Program ini menerapkan menjadi langkah awal dalam penerapan skema seleksi masuk PTN terbaru.
“Transformasi seleksi masuk PTN ini dibutuhkan untuk menyambungkan transformasi kebijakan yang telah dilakukan di pendidikan dasar dan menengah, dan pendidikan tinggi,” ucap Nadiem Makarim dalam siaran pers di akun YouTube KEMENDIKBUD RI, Rabu (7/9/22).
Ia menyebut seleksi tersebut untuk memastikan terjadinya transformasi pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan tinggi.
“Saat ini kita punya tiga jalur seleksi yakni seleksi nasional berdasarkan prestasi, seleksi nasional berdasarkan tes dan seleksi secara mandiri oleh PTN,” ucap Nadiem Makarim.
Pada seleksi nasional berdasarkan prestasi, sebelumnya memisahkan calon mahasiswa berdasarkan jurusan pada pendidikan menengah. Akibatnya peserta didik tidak punya kesempatan untuk mengeksplorasi minat dan aspirasi kelasnya.
Kemudian hanya mata pelajaran tertentu yang dipertimbangkan dalam seleksi tersebut. Hal itu berdampak pada mata pelajaran lain menjadi dianggap tidak terlalu penting dan fokus belajar tidak menyeluruh.
Ke depannya, seleksi akan berfokus pada pemberian penghargaan tinggi atas kesuksesan pembelajaran yang menyeluruh di pendidikan menengah.
Hal ini dilakukan melalui pemberian bobot minimal 50 persen untuk nilai rata-rata rapor seluruh mata pelajaran. Dengan pemberian bobot yang tinggi ini, diharapkan peserta didik terdorong untuk berprestasi di seluruh mata pelajaran secara holistik.
Sedangkan untuk pembobotan sisanya, maksimal 50 persen diambil dari komponen menggali minat dan bakat. Hal ini bertujuan agar peserta didik terdorong untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya secara lebih mendalam.
“Dengan demikian, peserta didik didorong untuk fokus pada keseluruhan pembelajaran serta menggali minat dan bakatnya sejak dini. Nantinya peserta didik diharapkan agar menyadari bahwa semua mata pelajaran adalah penting dan agar mereka membangun prestasinya sesuai minat dan bakat,” jelas dia.
Seleksi nasional berdasarkan prestasi menggantikan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Berikutnya seleksi nasional berdasarkan tes, yang mana seleksi akan berfokus pada pengukuran kemampuan penalaran dan pemecahan masalah.
Load more