Politik kesejahteraan, ujarnya, harus terus didengungkan agar antara cita-cita keadilan sosial yang normatif tidak senjang dengan kondisi realitas yang terjadi di lapangan.
"Hari ini kita masih punya banyak pekerjaan, yang salah siapa? Enggak ada yang salah, yang salah adalah realitasnya memang sulit," ujarnya.
Oleh karena itu, ia mengatakan diperlukan konsistensi untuk bisa mengimplementasikan. "Dari situ perlu konsistensi, kalau bahasa saya istiqomah," ujarnya.
Melalui politik kesejahteraan, ia menyebut bahwa negara harus menjadi pelindung kekuatan pasar sekaligus pemberdaya masyarakat.
"Ini masih harus dirombak tata kelola kita sehingga kita lebih maju, karena itu saya ingin pengayaan melalui launching hari ini," ucapnya.
Ia berharap peluncuran buku tentang politik kesejahteraan itu dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak, terutama para politisi hingga legislatif.
Dalam acara peluncuran buku tersebut hadir sejumlah tamu undangan di antaranya Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, Wakil Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar, hingga Menpora RI Zainudin Amali.
Load more