Para Konspirator G30S PKI Galau Membaca Sikap Soeharto, Naluri Militer Kolonel Latief Ini Akhirnya Terbukti
- Dok. Film Pengkhianatan G30S PKI
Â
Hubungan Soeharto Dengan Para Konspirator G30S PKI
Kolonel Latief sendiri sangat mengenal Soeharto. Sejak dia berada di Jawa Tengah dan kemudian selama operasi pembebasan Irian Barat, ketika dia menjadi staf Soeharto sebagai agen intelijen. Mereka menjadi sahabat dekat, begitu pula para isteri mereka, saling mengunjungi dan sering mengikuti acara-acara keluarga masing-masing pihak.
Tak hanya Kolonel Latif, bisa dikatakan semua konspirator G30S PKI yang berlatar belakang militer punya hubungan pribadi yang hangat dan dekat dengan Soeharto dan keluarganya, beberapa di antaranya selalu terkenang pada masa muda ketika sama-sama bertugas di Yogyakarta dalam perjuangan merebut kemerdekaan.
"Meski bukan simpatisan PKI, secara pribadi Suharto kenal dekat dengan para pemimpin G30S PKI sejak dia melakukan negosiasi dengan Musso, Wikana, dan lain-lainnya dalam rangka menumpas pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948 atas nama pemerintahan Presiden Soekarno." tulis Victor M Fic.Â
Sjam Kamaruzzaman paling lama mengenal Soeharto, tepatnya sejak tahun 1950-an. Pada waktu itu Syam adalah anggota partai sosialis Sutan Sjahrir, PSI, dan berada dalam pengaruh paman Sjahrir, Djohan Sjahroezah, dan sekitar periode yang sama dia juga berhubungan dengan Letkol Suharto, yang di tahun
1965 menjadi Pangkostrad berpangkat Mayjen, dan sering menginap di rumahnya di Jogja.
Foto: Sjam Kamaruzaman (Dok.Salim Said - Dari Gestapu ke Reformasi)
Demikian pula Untung, mengenal Soeharto sejak operasi pembebasan Irian Barat, dimana Untung mendapat medali militer untuk keberaniannya dalam operasi saat menjadi anak buah jenderal itu di markas besarnya di Sulawesi sebagai Panglima Komando Mandala.Â
Pada bulan Februari 1965 Untung dipindah dari Divisi Diponegoro di Jateng ke Jakarta untuk memimpin batalyon Pengawal Presiden, atas rekomendasi Soeharto sendiri, dan menduduki pos itu pada musin semi 1965.Â
"Kedekatan hubungan dua orang itu mendapat bukti paling akurat dari fakta bahwa pada akhir bulan April 1964, Soeharto pergi meninggalkan Jakarta menuju Kebumen di Jawa Tengah, untuk menghadiri resepsi pernikahan Untung," ungkap Victor.
Load more