“Ini enak. Banyak lemaknya,” katanya.
Hasil pemotongan itu kemudian langsung diiris menjadi potongan-potongan kecil menjadi sushi dan langsung dicoba oleh para pengunjung. Rasanya memang lezat sekali. Lebih lezat dari sushi di restoran di Jakarta. Para pengunjung pun antre memanjang.
Sebelum melakukan demo pemotongan tuna dan pembuatan sushi, pengunjung menyaksikan lelang ikan tuna dari para nelayan Gorontalo. Lelang dipimpin oleh tukang lelang dari Kabupaten Pohuwato, Tunce Bolumulo (58 tahun), pensiunan Dinas Perikanan dan Kelautan Pohuwato.
Ikan yang dilelang pertama adalah ikan tuna ekor kuning dengan berat 85 kg. Harga dibuka dengan Rp 1 juta. Lalu mulai tawar menawar oleh pengunjung. Namun harga terus naik sehingga menyisakan peserta Rachmat Gobel dan Kimura.
Lelang pertama dimenangkan oleh Gobel dengan harga Rp17,5 juta. Lelang kedua untuk ikan tuna ekor kuning dengan berat 80 kg. Lelang dimenangkan oleh Kimura dengan harga Rp18 juta. Ikan dengan berat tersebut biasanya sekitar Rp3 juta.
Setelah itu Kimura menunjukkan kepada publik bagaimana mengecek ikan dengan kualitas yang lebih baik. Ia mengiris di bagian pangkal ekor. Ikan yang memiliki berat 80 kg ia nilai lebih baik.
“Banyak lemaknya. Sedangkan ikan satunya sudah tidak segar,” katanya.
Load more