Kendal, Jawa Tengah - Pemerintah meresmikan fasilitas produksi dan peluncuran perdana alat kesehatan elektromedik produksi dalam negeri di kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, sabtu (27/8/2022).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mengatakan sektor farmasi dan alat kesehatan merupakan bagian dari pilar ketiga transformasi kesehatan yaitu ketahanan sistem kesehatan yang salah satu fokusnya adalah, mendorong pengembangan alat kesehatan produksi dalam negeri, guna mengurangi ketergantungan produk kesehatan impor.
"Pak Presiden minta, yuk kita lakukan reformasi di bidang kesehatan. Ada 6 pilar yang mau kita reformasi, yang pilar ketiga adalah tranformasi dari ketahanan kesehatan," kata Budi Gunadi Sadikin.
Budi mengatakan belajar dari pandemi Covid-19 lalu, pemerintah tidak lagi ingin bergantung kepada luar negeri. Menkes menargetkan 60 persen produksi alat kesehatan dalam negeri menggunakan komponen lokal.
"Karena kalau kayak kemarin lockdown kita susah tuh. Jadi kita melakukan tranformasi dari sistem ketahanan kesehatan pakai sistem risiliensi. Semua produk alat kesehatan, obat-obatan, vaksin itu kita ingin 50 sampai 60 persen dari hulu ke hilir diproduksi di dalam negeri," katanya.
"Bukan untuk apa-apa, kalau ada pandemi lagi kita harus bisa mensuplai dari dalam negeri. Nah kita sekarang sudah mulai tuh, alat-alat kesehatan semuanya kalau bisa diproduksi di dalam negeri. Nah ini salah satu inisiatifnya, mulai dari tempat tidur, infus pump, sirin pump, meja bedah. Dulu bayangkan masker saja susah, APD susah, jadi untuk melindungi tenaga kesehatan aja tak bisa. Nah itu yang saat ini pelan-pelan kita bangun," tuturnya.
Melalui tranformasi ini, perlahan Indonesia mampu memproduksi berbagai alat kesehatan untuk kebutuhan nasional. Kendati baru mampu hasilkan alkes teknologi rendah, Menkes berharap industri kesehata Indonesia terus berkembang, sehingga nanti mampu memproduksi alkes berteknologi tinggi. (mut/chm)
Load more