Lumajang, Jawa Timur - Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani meminta kader partai harus tertib dan menegaskan calon presiden dari Partai Gerindra hanya satu yakni Prabowo Subianto.
"Jika ada kader Gerindra yang tidak ingin ikut rombogan kereta. Saya minta untuk turun sebelum kereta ini jalan," kata Muzani dalam pidatonya.
Muzani menjelaskan, kebesaran Partai Gerindra tidak pernah terlepas dari sosok Ketua Umumnya, Prabowo Subianto. Prabowo adalah orang yang sangat berperan besar menjadikan Gerindra menjadi partai nomor dua terbesar di Indonesia. Setiap kader Gerindra juga telah menyatakan sikapnya dalam Rapimnas Partai Gerindra bahwa capres Gerindra hanyalah Prabowo Subianto.
"Gerindra dan PKB sudah menandatangai nota koalisi. Kereta ini sebentar lagi akan jalan. Masinisnya Gerindra dan PKB. Maka keputusan Rapimnas yang dihadiri oleh semua ranting, PAC, DPC, dan DPD menyatakan bahwa capres Gerindra hanya satu, capres Gerindra tunggal. Artinya tidak ada nama lain kecuali Prabowo Subianto," tegas Muzani.
"Kalau ada orang yang mau jadi presiden, tidak pernah membesarkan partai, nggak pernah datangai kantor partai, tidak pernah pasang bendera spanduk, tiba-tiba nongol mau jadi presiden ketemu pasal berapa?," ujar Muzani disambut tepuk tangan seluruh kader.
Menurut Muzani, berpartai harus bisa memberikan yang terbaik untuk kebesaran partai. Perjuangan Partai Gerindra untuk menjadi seperti sekarang bukan hal mudah. Untuk itu, Muzani meminta agar tetap solid dan berkomitmen untuk terus menggelorakan kemenangan Prabowo Presiden 2024.
"Ranting di Lumajang yang paling jauh kecamatannya saja berharap Prabowo Subianto jadi presiden. Artinya tidak ada nama lain karena Prabowo Gerindra, Gerindra Prabowo. Betul partai ini baru 14 tahun usianya. Kami baru tiga kali ikut pemilu. Tapi, taat kepada pemimpin, kader yang disiplin kepada partai adalah nafas kami. Kami mencoba untuk terus setia, berkomitmen, dan konsisten berjuang dan taat pada keputusan partai," jelas Wakil Ketua MPR ini.
Load more