Sleman, DIY - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengajak masyarakat untuk mengurangi menonton drama Korea (drakor) serta musik KPop. Sebaliknya, publik harus beralih menggemari drama-drama daerah serta musik dangdut koplo.
Menurut Sandi, produk ekonomi kreatif seperti musik dan film baru memberikan kontribusi terhadap PDB ekonomi kreatif di bawah 25 persen. Sementara produk ekonomi kreatif unggulan Indonesia seperti kuliner, fesyen, dan kriya sudah hampir 70 persen dan menciptakan lebih dari 15 juta lapangan kerja.
Guna menstabilkan neraca, Indonesia harus mampu menciptakan pasokan film dan musik yang berkualitas. Sehingga pasar bisa beralih dan memilih untuk menikmati produk-produk dalam negeri.
"Makanya saya bilang drasun, drama Sunda, tapi kalau di sini bisa juga drajaw, drama Jawa, atau drabat drama Batak, ini banyak peminatnya. Buktinya film Ngeri-Ngeri Sedap sangat diminati, film KKN Desa Penari sangat diminati dan film Pengabdi Setan 2 juga sangat diminati," ungkapnya.
Terkait dengan musik, Sandiaga meminta suplai lagu-lagu bergenre dangdut koplo lebih diperbanyak. Seperti contohnya lagu "Ojo Dibandingke" yang tengah populer saat ini.
Dengan begitu maka masyarakat akan mulai beralih untuk menikmati musik asli Indonesia tersebut. Pihaknya bahkan siap memfasilitasi untuk memperbanyak film drama daerah dan musik koplo di Indonesia.
"Dan harus ada kesadaran dari masyarakat kita untuk mulai memberikan kesempatan dengan mengurangi menonton atau mendengar produk-produk musik dan film dari luar karena sudah ada pasokan film dan musik dari bangsa kita sendiri," ujarnya.
Dengan banyaknya musik dan film asli Indonesia, perlahan masyarakat akan bangga dengan buatan bangsa sendiri. Hal ini sekaligus juga bisa menambah jutaan lapangan pekerjaan baru di dalam negeri.
"Ini bentuk dari bangga buatan Indonesia yang akan kita targetkan mampu menambah 1,7 persen pertumbuhan ekonomi dan menambah 2 juta lapangan kerja baru," pungkasnya. (Apo/Buz).
Load more