Medan, Sumatera Utara - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Walikota Medan Bobby Nasution kembali berseteru. Perdebatan antara kedua komandan daerah tersebut terkait , soal data pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Sebelumnya, Edy Rahmayadi menyebut Kota Medan kacau dalam pendataan penanganan Covid-19, sehingga masih masuk dalam kategori PPKM Level 4.
"Kita empat yang kacau ini, empat kabupaten/kota kacau itu Medan, Sibolga, Madina dan Siantar. Kacau ini," kata Edy Rahmayadi, Jumat (10/9).
Meski daerah lain di Sumatera Utara masih ditemukan selisih dalam penginputan data, menurutnya tak seperah pendataan di empat daerah tersebut.
" Yang lain kacau, tidak kacau masih ada perselisihan tapi limitnya masih di bawah sehingga tidak mendongkrak. Kalau ini kita lakukan dengan benar, kita gak segitunya ini, kita sudah bagus kondisinya. Kalau saya teliti dobel dobel datanya," sebut Edy.
Menanggapi pernyataan Edy rahmayadi, Walikota Medan, Bobby Nasution, membantah hal tersebut. Pasalnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) lah yang tidak pernah mengirim data Covid-19 ke Pemko Medan.
Namun, lanjutnya, untuk kepastian data sulit dipadukan, sebab pihak Pemprovsu tak pernah membagikan data penambahan kasus positif baru yang didapat dari hasil input sejumlah rumah sakit dan klinik swasta. Apalagi, Ketika diminta lewat Dinas Kesehatan (Dinkes) Medan, tak mendapatkan hasil yang baik.
Load more