Semenakutkan Apa Irjen Ferdy Sambo? 35 Polisi Pangkat Rendah hingga Tinggi Sudi 'Berkorban' Demi Tutupi Kejahatan Si Jenderal, Karier Mereka Terancam
- Kolase Tvonenews.com
Mereka dijerat Pasal 340 subsidier Pasal 338 juncto Pasal 55 juncto Pasal 56 KUHP. Pasal 340 mengatur pidana terkait pembunuhan berencana dengan ancaman pidana hukuman mati, pidana penjara seumur hidup, atau penjara 20 tahun.
Ada Temuan Uang Rp 900 Miliar?
Kabar adanya temuan uang tunai senilai Rp 900 miliar di rumah tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nofryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo menjadi ramai, Rabu (24/8/2022).
Meski telah mendapat bantahan dari Polri yang menyebut bahwa kabar tersebut tidak benar alias hoaks, namun pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menyebut bahwa tak mungkin kalau Mabes Polri tak mengetahui hal itu.
Tak hanya itu, kata Kamaruddin Simanjuntak, ia juga turut menyinggung soal transaksi gelap yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo (FS) dan perjudian, hingga peredaran sabu-sabu.

Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak. (ist)
“Bahkan, di situ ada tanaman keras, sejak dia (Ferdy Sambo) jadi Kaden hingga Jendral. Kalau Kaden itu Kombes, di ruangannya itu berbagai macam koleksi minuman. Ketika memeriksa polisi-polisi yang diduga melanggar, dia (Ferdy Sambo) sambil mabuk-mabukan dia, nembak sana, nembak sini,” ujar Kamaruddin Simanjuntak, seperti dilansir dari tayangan Dua Sisi TV One, Selasa (23/8/2022).
Cerita Kamaruddin Simanjuntak tak hanya sampai di situ saja, bahkan, ia juga menceritakan, soal ada seorang temannya yang berprofesi sebagai kepala bank yang pernah masuk ke ruangan Irjen Ferdy Sambo (soal dugaan adanya uang Rp900 miliar).
Menurut Kamaruddin, temannya yang seorang kepala bank itu sampai 'buang air kecil' di celana, saking ketakutannya saat memasuki ruangan tersebut.
Kemudian, disinggung soal dari mana Kamaruddin dapat info bahwa Irjen Ferdy Sambo mabuk-mabukan dan tembak sana dan sini?
Kamaruddin bersaksi bahwa ia pernah melihatnya dengan mata intelijen.
Bahkan, ia akui penglihatannya didukung dari penglihatan intelijen dan rata-rata itu, ia sebutkan informasinya 99 persen sempurna, dalam pengertian tidak meleset.
"Jadi bohong kalau dikatakan Mabes Polri tidak mengetahui itu. Suara letusannya aja ke mana-mana kok. Bahkan pernah seorang perempuan pangkat, kalau kanit di Polda itu berarti Kompol ya. Sampai menjerit-jerit minta tolong ke saya, ‘Bang selamatkan aku, selamatkan aku katanya’ kebutulan ini perempuan jawa, suaminya pengacara bersuku batak dan rumahnya tetanggaan dengan kebun saya di Bogor," katanya.
Load more