Konferensi Tingkat Menteri G20 tentang Pemberdayaan Perempuan Digelar di Bali
- kemenpppa.go.id
Nusa Dua, Bali - Konferensi Tingkat Menteri tentang Pemberdayaan Perempuan G20 (G20 MCWE) 2022 resmi dibuka hari ini di Nusa Dua, Bali dan akan berlangsung hingga Kamis, 25 Agustus 2022. MCWE G20 diselenggarakan dalam format hybrid, dan dihadiri oleh negara-negara anggota MCWE G20 serta undangan khusus.
Mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger to Close Gender Gap”, MCWE G20 mengangkat tiga isu utama, mengingat perempuanlah yang paling merasakan dampak signifikan dari pandemi Covid-19.
Dalam sambutan pembukaannya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga menyatakan bahwa MCWE G20 merupakan komitmen Indonesia untuk melanjutkan pembahasan penguatan pengarusutamaan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, yang dicanangkan oleh G20 MCWE Italy Presidentcy pada tahun 2021.
“Konferensi Tingkat Menteri pertama tentang Pemberdayaan Perempuan diadakan tahun lalu di Presidensi G20 Italia, dan oleh karena itu Presidensi G20 Indonesia berkomitmen untuk melanjutkan acara yang sangat strategis ini."
"Kami percaya, hanya melalui kerja sama global dan komitmen yang kuat, kami dapat mengatasi tantangan yang dihadapi perempuan terutama dalam masa pemulihan dari pandemi Covid-19 dengan terus mengedepankan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di semua sektor pembangunan,” kata Menteri Bintang Puspayoga di Bali, Rabu (24/8/2022).
Perempuan sangat terpengaruh oleh kesenjangan gender selama pandemi, karena mereka rentan terhadap PHK, kehilangan mata pencaharian, menjadi korban kekerasan, dan menanggung beban ganda dalam rumah tangga.
Dengan latar belakang ini, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) telah menetapkan tiga isu utama untuk MCWE G20 tahun ini.
“Indonesia telah menetapkan tiga isu strategis utama yang relevan dengan pandemi, yaitu (1) Aspek ekonomi Peduli pasca-Covid-19, fokus pada pekerjaan perawatan yang tidak dibayar dan peluang yang hilang di pasar tenaga kerja; (2) Menutup kesenjangan gender digital, dengan fokus pada partisipasi perempuan dalam ekonomi digital dan pekerjaan di masa depan; dan (3) Kewirausahaan perempuan, dengan fokus mendukung pengusaha perempuan untuk mempercepat kesetaraan dan pemulihan,” kata Bintang.
Menteri Bintang berharap konferensi ini menjadi platform yang berharga untuk berbagi ide global, tren masa depan, dan praktik terbaik tentang isu-isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, terutama yang terkait dengan tiga isu utama, serta platform untuk mengamankan komitmen bersama. Dan memperluas kolaborasi antara semua negara anggota G20, undangan khusus, dan pemangku kepentingan G20 yang relevan.
Load more