Ini Pernyataan Ketum PPP Suharso Monoarfa tentang "Amplop Kiai" yang Bikin Marah Ketua Majelis dan Kalangan Pesantren
- YouTube ACLC KPK
Jakarta - Pernyataan Ketum PPP Suharso Monoarfa yang menyinggung soal "amplop kiai" di acara Pembekalan Antikorupsi Politik Cerdas Berintegritas (PCB) untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Senin (15/8/2022) membuat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP dan kalangan pesantren marah.
Pernyataan "amplop kiai" yang dilontarkan Suharso Monoarfa itu bahkan membuat 3 Ketua Majelis DPP PPP mengeluarkan surat pernyataan yang berisi desakan agar Suharso mundur dari kursi Ketum PPP.
Lantas seperti apa pernyataan Suharso Monoarfa yang membuat pimpinan di DPP PPP serta kalangan kiai meradang?
Ini pernyataannya yang dikutip dari YouTube ACLC KPK.
"Saya akan mulai dari satu cerita... Ketika saya menjadi Plt (Pelaksana Tugas) Ketua Umum (PPP), saya mesti bertandang pada beberapa kiai besar pada pondok pesantren besar.
Ini demi Allah dan rasulnya terjadi.
Saya datang ke kiai itu dengan beberapa kawan. Lalu (setelah selesai) saya pergi begitu saja. Saya minta didoakan kemudian saya jalan.
Tak lama kemudian saya dikirimi pesan di WhatsApp, 'Pak Plt tadi ninggalin apa nggak untuk kiai?' Saya bilang, 'ninggalin apa? Saya enggak tertinggal sesuatu di sana.' Mungkin ada barang cucu saya waktu itu saya bawa, 'oh enggak, nanti saja.'
Maka sampailah setelah keliling itu, ketemu (dengan yang mengirim pesan tadi) lalu dibilang pada saya, 'begini Pak PLT, kalau datang ke beliau-beliau (kiai) itu mesti ada tanda mata yang ditinggalkan.'
'Wah saya enggak bawa, tanda matanya APA? Sarung? Peci? Alquran atau apa?'
'Kaya enggak ngerti aja Pak Suharso ini,'
Then I have to provide it, everywhere! Dan setiap ketemu (kiai), Pak. Enggak bisa Pak. Bahkan sampai hari ini. Kalau kami ketemu di sana itu kalau salamannya itu nggak ada amplopnya, Pak, itu pulangnya sesuatu yang hambar. This is the real problem we are facing today," kata Suharso Monoarfa di acara Pembekalan Antikorupsi Politik Cerdas Berintegritas (PCB) untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Pernyataan Suharso tentang "amplop kiai" dianggap telah memicu kegaduhan.
"Berbagai demonstrasi yang masih berlanjut sampai saat ini dikarenakan sejumlah keputusan DPP-PPP atas hasil forum permusyawaratan partai baik di tingkat musyawarah wilayah maupun musyawarah cabang PPP, serta isu gratifikasi yang dilaporkan sebagai tindak pidana korupsi kepada KPK RI," sebut dokumen tersebut.
Load more