Diduga Akses Situs Terlarang Hingga Data Pelanggan Indihome Diretas, Telkom Sebut Sistem Pengamanan Data Internal Pelanggannya Berlapis
- ANTARA
Sejak mendapatkan informasi dugaan kebocoran data, Telkom langsung melakukan koordinasi internal untuk mengecek dan memastikan validitas data pelanggan IndiHome yang dikabarkan bocor.
"Sebagai perusahaan terbuka yang dual listing, Telkom mematuhi etika bisnis, compliance dan tata kelola perusahaan sesuai peraturan perundangan yang berlaku," kata Pujo.
Telkom juga berkomitmen untuk meningkatkan pengamanan data pelanggan demi meningkatkan kenyamanan pelanggan.
Kemenkominfo Turun Tangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika sedang mendalami dugaan data pelanggan IndiHome bocor dan masuk ke situs gelap.
"Sehubungan dengan informasi dugaan kebocoran data pribadi pelanggan Indihome, PT Telkom Indonesia (Persero), Kementerian Kominfo sedang melakukan pendalaman terhadap dugaan insiden tersebut," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, dalam keterangan resmi.
Kominfo menyatakan akan  memanggil manajemen Telkom, selaku perusahaan induk, untuk dimintai keterangan soal insiden ini. Kominfo juga akan meminta Telkom memberikan informasi langkah apa yang mereka lakukan untuk menindaklanjuti laporan ini.
"Kementerian Kominfo akan segera mengeluarkan rekomendasi teknis untuk peningkatan pelaksanaan pelindungan data pribadi Telkom, dan di saat bersamaan berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)," kata Semuel.
Berawal Dari Info di Media Sosial
Awalnya, Beredar informasi di dunia bahwa data histori browsing pengguna layanan internet IndiHome bocor dan diunggah ke situs gelap. Data yang bocor berjumlah 26.730.798, berukuran 5GB. Data tersebut diperoleh pada Agustus 2022.
Data yang terekspose berupa histori berselancar di internet seperti tanggal, kata kunci, domain, platform, browser dan tautan URL.
Selain itu, informasi pengguna berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), email, nomor ponsel dan jenis kelamin juga bocor.
Informasi ini salah satunya diungkap oleh Pengamat Kemanan Siber, Teguh Aprianto, melalui thread di Twitter, sebagaimana dipantau, Minggu (21/8/2022).Â
Tahun 2020 kemarin kita berhasil menekan @IndiHome untuk mematikan tracker milik mereka yang selama ini digunakan untuk mencuri browsing history milik pelanggan.
— Teguh Aprianto (@secgron) August 21, 2022
Sekarang 26 juta browsing history yang dicuri itu bocor dan dibagikan gratis. Ternyata berikut dengan nama dan NIK ? pic.twitter.com/rQYkBKO0U1
Load more