LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Husein Muntahar tokoh awal kemerdekaan dan pendiri Gerakan Pramuka.
Sumber :
  • Dok. Gerakan Pramuka

Mengenal Husein Muntahar, Keturunan Arab yang Berjasa Selamatkan Bendera Pusaka hingga Dirikan Pramuka

Mengenal Husein Muntahar, pria keturunan Arab yang berjasa menyelamatkan Bendera Pusaka hingga menjadi salah satu pendiri Gerakan Pramuka. Kisahnya dimulai saat

Rabu, 17 Agustus 2022 - 10:13 WIB

Mengenal Husein Muntahar, pria keturunan Arab yang berjasa menyelamatkan Bendera Pusaka hingga menjadi salah satu pendiri Gerakan Pramuka. Kisahnya dimulai saat ... (Dilansir dari laman Arab-Indonesia.com)

Tiga tahun pasca Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, tepatnya pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda kembali melancarkan agresi militer keduanya di ibu kota RI saat itu Yogyakarta. Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta sudah daam kondisi terkepung.

Dalam situasi menegangkan itu, Presiden Soekarno memanggil Husein Mutahar, seorang mayor keturnan Arab yang juga ajudan kepercayaannya. Bung Karno meminta Mutahar agar menyelamatkan Sang Saka Merah Putih karya Fatmawati yang dikibarkan pada proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 di rumah Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.

Bendera itu menjadi simbol sakral negara yang tidak boleh jatuh ke tangan penjajah. Bung Karno meminta Muntahar datang ke kamarnya, di sana ia memberikan amanatnya.

Baca Juga :

“Dengan ini aku memberikan tugas kepadamu pribadi. Dalam keadaan apapun juga, aku memerintahkan kepadamu untuk menjaga bendera kita dengan nyawamu! Ini tidak boleh jatuh ke tangan musuh. Di satu waktu, jika Tuhan mengizinkan, engkau harus mengembalikannya kepadaku sendiri dan tidak kepada siapapun kecuali kepada orang yang menggantikanku sekiranya umurku pendek. Andaikata engkau gugur dalam menyelamatkan bendera ini, percayakan tugasmu kepada orang lain dan dia harus menyerahkan ke tanganku sendiri sebagaimana engkau mengerjakannya. Apa yang terjadi terhadap diriku, aku sendiri tidak tahu,” ungkap Bung Karno seperti yang tertulis dalam buku BUNG KARNO, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia karya Cindy Adams.

Muntahar dengan gagah berani segera menjalankan misi berat itu. Dikatakan berat lantaran situasi agresi yang begitu mencekam. Tentara penjajah Belanda berkeliaran dimana-mana. Singkat cerita Muntahar berhasil mengamankan bendera pusaka.

Tak ingin tertangkap karena membawa bendera merah putih, Muntahar memilih memisahkan bendera itu menjadi kain merah dan putih biasa. Ia sempat kesulitan membongkar jahitan yang mengbungkan dua kain itu. Ibu Perna Dinata kemudian membantunya.

Dengan begitu aman bagi Muntahar membawa kain merah putih yang telah terpisah ke dalam tasnya. Ia masukkan kedua helai kain itu di antara tumpukan pakaiannya. Namun ternyata Presiden Soekarno dan Muhammad Hatta telah ditangkap dan diasingkan oleh Belanda.

Muntahar menyimpan baik-baik dua lembar kain pusaka itu hingga pada pertengahan tahun 1949, Muntahar menerima surat dari Bung Karno. Pesannya agar menitipkan bendera Merah Putih pada Soedjono seorang anggota delegasi Republik Indonesia dalam perundingan dengan Belanda di bawah pengawasan UNCI (United Nations Committee for Indonesia).

Soedjono akan berangkat menuju tempat pengasingan Bung Karno. Tidak semua orang saat itu bisa mengunjungi tempat pengasingan presiden. Sebelum menyerahkan pada Soedjono, Muntahar kembali menjahit kain merah putih itu menjadi bendera pusaka.

Disebutkan Muntahar meminjam mesin jahit milik seorang istri dokter. Ia menjahit kembali Sang Saka Merah Putih persis mengikuti bekas lubang jahitan aslinya. Namun, ada sedikit kekeliruan di sekitar 2 cm ujung bendera. Berikutnya pusaka sakral itu dibungkus menggunakan kertas koran kemudian dititipkan pada Soedjono untuk diserahkan ke Bung Karno.

Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta akhirnya berhasil kembali ke Yogyakarta pada 6 Juli 1949 dengan sang saka merah putih. Bendera pusaka itu kemudian dikibarkan di Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta pada 17 Agustus 1949. Tahun berikutnya dikibarkan di Istana Merdeka, Jakarta.

Atas jasanya menyelamatkan bendera merah putih, Husein Muntahar mendapatkan anugerah Bintang Mahaputera pada tahun 1961. Penghargaan itu disematkan langsung oleh Presiden Soekarno.

Kiprah Husein Muntahar Tidak Berhenti di Situ

Pemilik nama lengkap Sayyid Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad bin Salim bin Ahmad Al-Muthahar atau yang akrab disapa Husein Muntahar ini kemudian menjadi salah satu tokoh utama pendiri Pandu Rakyat Indonesia, yang kelak menjadi Gerakan Pramuka.

Bahkan namanya masuk dalam pembentukan dan pembinaan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang beranggotakan pelajar asal berbagai penjuru negeri. Muntahar juga aktif menciptakan lagu. Sebagai seorang komponis handal, sejumlah lagu nasional seperti Dirgahayu Indonesiaku, hymne Syukur, dan Mars Hari Merdeka tercipta dari tangan dinginnya.

Bahkan lagu-lagu kepanduan yang banyak dikenal hingga saat ini merupakan ciptaannya, seperti Gembira, Mari Tepuk, Tepuk Tangan Silang-Silang, Slamatlah, Saat Berpisah, Jangan Putus Asa, hingga Hymne Pramuka.

Pria keturunan Arab-Indonesia ini berasal dari keluarga mapan dan kelompok sayyid yang memiliki garis keturunan kepada Nabi Muhammad. Ia mengenyam sejumlah jenjang pendidikan era kolonial penjajah dan berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada.

Selepas itu pada tahun 1945, Husein Muntahar bekerja sebagai Sekretaris Panglima Angkatan Laut RI di Yogyakarta. Dua tahun kemudian bertugas sebagai pegawai tinggi Sekretariat Negara di Yogyakarta.

Kepiawaiannya menguasai sedikitnya enam bahasa secara aktif mengantarkan ia menjadi Duta Besar RI di Tahta Suci (Vatikan) periode 1969-1973. Selepas itu ia diminta menjabat Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri yang sekarang menjadi Kementerian Luar Negeri.

Husein Muntahar wafat dua bulan jelang ulang tahunnya yang ke-88. Tepatnya pada hari Rabu, 9 Juni 2004, pukul 16.30 WIB karena penyakit tua. Jasadnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut Jakarta Selatan. (amr)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Janji Dharma Pongrekun: Seandainya Anggaran Ada, JIS akan di Gratiskan

Janji Dharma Pongrekun: Seandainya Anggaran Ada, JIS akan di Gratiskan

Pasangan Independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana sudah mulai umbar janji pasca pendaftaran calon Gubernur dan Wakil Gubernur di KPU DKI Jakarta
2 Mahasiswa Korban Represifitas Polisi saat Demontrasi di Gedung DPR RI Lapor ke Komnas HAM

2 Mahasiswa Korban Represifitas Polisi saat Demontrasi di Gedung DPR RI Lapor ke Komnas HAM

Sebanyak dua mahasiswa korban represifitas aparat penegak hukum (APH) saat aksi demonstrasi di gedung DPR RI melapor ke Komnas HAM
Resmi Daftar Sebagai Cagub dan Cawagub ke KPU DKI Jakarta, Dharma-Kun: Kita Harus Lanjutkan Merebut...

Resmi Daftar Sebagai Cagub dan Cawagub ke KPU DKI Jakarta, Dharma-Kun: Kita Harus Lanjutkan Merebut...

Pasangan Independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.
Jadwal Sholat Bandung dan Sekitarnya Hari ini, Jumat 30 Agustus 2024

Jadwal Sholat Bandung dan Sekitarnya Hari ini, Jumat 30 Agustus 2024

Jadwal sholat hari ini, Jumat, 30 Agustus 2024 daerah Bandung dan sekitarnya dari waktu imsak, Subuh, terbit, Dhuha, Dzuhur/Jumat, Ashar, Maghrib, dan Isya.
Ramai-ramai Pelaku UMKM Pekanbaru Nilai Ranperda KTR akan Mematikan Usaha: Sangat Memberatkan Kami

Ramai-ramai Pelaku UMKM Pekanbaru Nilai Ranperda KTR akan Mematikan Usaha: Sangat Memberatkan Kami

Belakangan ini, ramai-ramai pelaku UMKM Pekanbaru resah soal Ranperda Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Seperti diketahui, Ranperda KTR saat ini tengah dibahas
Mahfud MD Beri Pilihan Menohok ke Penguasa: Mau Turun dengan Manis atau Turun dengan Pahit?

Mahfud MD Beri Pilihan Menohok ke Penguasa: Mau Turun dengan Manis atau Turun dengan Pahit?

Mantan Menko Polhukam yang juga Pakar Hukum Tata Negara, Mahfud MD berikan pilihan menohok ke penguasa. 
Trending
Ini Alasan Mengapa Tak Boleh Sembarang Memilih Sisir

Ini Alasan Mengapa Tak Boleh Sembarang Memilih Sisir

PT Niaga Warna Persada mengadakan Gala Dinner untuk Mengapresiasi Mitra Bisnis dan Rayakan Kesuksesan WetBrush Indonesia sebagai produk dengan penjualan No. 1 di Asia Pasifik di tahun 2023.
Ramai-ramai Pelaku UMKM Pekanbaru Nilai Ranperda KTR akan Mematikan Usaha: Sangat Memberatkan Kami

Ramai-ramai Pelaku UMKM Pekanbaru Nilai Ranperda KTR akan Mematikan Usaha: Sangat Memberatkan Kami

Belakangan ini, ramai-ramai pelaku UMKM Pekanbaru resah soal Ranperda Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Seperti diketahui, Ranperda KTR saat ini tengah dibahas
Jika Surah Al Mulk Terangi Jasad di Alam Kubur, Al Kahfi Berikan Cahaya Antara Kita dengan Ka'bah

Jika Surah Al Mulk Terangi Jasad di Alam Kubur, Al Kahfi Berikan Cahaya Antara Kita dengan Ka'bah

Ustaz Khalid Basalamah mengingatkan pentingnya baca surah Al Kahfi pada hari jumat. Karena salah satu keutamaannya akan diberi cahaya antara kita dan kabah.
Mahfud MD Beri Pilihan Menohok ke Penguasa: Mau Turun dengan Manis atau Turun dengan Pahit?

Mahfud MD Beri Pilihan Menohok ke Penguasa: Mau Turun dengan Manis atau Turun dengan Pahit?

Mantan Menko Polhukam yang juga Pakar Hukum Tata Negara, Mahfud MD berikan pilihan menohok ke penguasa. 
Resmi Daftar Sebagai Cagub dan Cawagub ke KPU DKI Jakarta, Dharma-Kun: Kita Harus Lanjutkan Merebut...

Resmi Daftar Sebagai Cagub dan Cawagub ke KPU DKI Jakarta, Dharma-Kun: Kita Harus Lanjutkan Merebut...

Pasangan Independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.
Jadwal Sholat Bandung dan Sekitarnya Hari ini, Jumat 30 Agustus 2024

Jadwal Sholat Bandung dan Sekitarnya Hari ini, Jumat 30 Agustus 2024

Jadwal sholat hari ini, Jumat, 30 Agustus 2024 daerah Bandung dan sekitarnya dari waktu imsak, Subuh, terbit, Dhuha, Dzuhur/Jumat, Ashar, Maghrib, dan Isya.
Setiap Hari Jumat Mulai Amalkan 100 Kali Sholawat ini agar Hajat Diterima, Syekh Ali Jaber Bilang Didekati Nabi Muhammad SAW

Setiap Hari Jumat Mulai Amalkan 100 Kali Sholawat ini agar Hajat Diterima, Syekh Ali Jaber Bilang Didekati Nabi Muhammad SAW

Almarhum Syekh Ali Jaber pernah membagikan sholawat ini 100 kali dibaca setiap hari Jumat agar didekati oleh Nabi Muhammad SAW dan dikabulkan segala hajat.
Selengkapnya