Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan pentingnya bagi seluruh elemen bangsa Indonesia untuk membangun kekuatan nasional dalam menghadapi beragam tantangan dunia yang ada saat ini, seperti konflik geopolitik dan tekanan moneter global.
"Sangat penting bagi kita semua, seluruh pemangku kepentingan dan seluruh anak bangsa untuk membangun kekuatan nasional kita," kata Puan saat menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.
Ia juga menyampaikan bahwa kekuatan nasional itu dapat dibangun dengan memunculkan kesadaran, kemauan, serta komitmen bersama dari seluruh elemen bangsa yang bersumber dari rasa cinta Tanah Air dan cinta pada bangsa Indonesia, sebagai bangsa yang ber-Pancasila dan ber-Bhinneka Tunggal Ika untuk mengambil bagian dalam bergotong royong menghadapi berbagai tantangan yang ada dan memajukan Indonesia di segala bidang.
Puan juga menyampaikan sejumlah cara yang dapat ditempuh oleh masyarakat Indonesia untuk bergotong royong menghadapi berbagai tantangan yang ada dan memajukan Indonesia di segala bidang. Banyak hal yang bisa dilakukan, diantaranya bisa dengan bekerja sebagai aparatur sipil negara (ASN) atau pihak swasta, bergerak dalam dunia pendidikan, mengabdi di bidang sosial, keagamaan, kesehatan, politik, jurnalistik atau pers, olahraga, kesenian, pengamat, dan lain sebagainya.
"Seluruh partisipasi tersebut dapat diartikulasikan dalam bentuk gagasan, kerja, prestasi, gerakan, kritik, dan lain sebagainya," lanjut dia.
Selanjutnya, Puan pun menyampaikan pentingnya bagi bangsa Indonesia untuk berpegang teguh pada jati diri di tengah era globalisasi dan kemajuan teknologi dan industri yang semakin cepat dan dinamis.
Era tersebut, kata Puan, menempatkan masyarakat Indonesia sebagai pihak yang mudah membuka diri dan terhubung secara sosial, budaya, ekonomi, dan politik dengan berbagai bangsa lain sehingga beragam ideologi transnasional, cara berpikir, cara kerja, dan cara hidup mereka dapat dengan mudah masuk mempengaruhi kehidupan rakyat Indonesia.
"Hal tersebut belum tentu sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia, bahkan dapat menggerus nilai-nilai luhur bangsa dan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia, seperti nilai-nilai agama, budaya, sopan santun, etika, dan toleransi serta sikap saling menghormati di antara sesama bangsa Indonesia," ujar dia.
Oleh karena itu, menurut Puan, rakyat Indonesia yang tidak anti terhadap budaya asing, perlu memperkuat jati dirinya sebagai bangsa Indonesia.(ant/chm)
Load more