Sewa 'Babi' untuk Santet Istrinya, Kopda Muslimin Malah Tewas Keracunan
- kolase tvOnenews.com
Jawa Tengah - Baru tiga hari ditetapkan sebagai buronan kasus penembakan terhadap istrinya sendiri, Rina Wulandari, Kopda Muslimin ditemukan tewas di rumah orangtuanya di Desa Trompo, Kendal, Jawa Tengah.
Sebelumnya Kopda Muslimin melarikan diri usai tim gabungan TNI Polri berhasil mengungkap kasus percobaan pembunuhan terhadap istrinya Rina Wulandari.
Diketahui Kopda Muslimin menyewa sejumlah pembunuh bayaran dengan imbalan sebesar RP 120 juta untuk menghabisi nyawa Rina dengan cara menembak kepalanya.
Namun bukan sekali itu saja Muslimin berusaha menghabisi nyawa istrinya. Dilansir dari laman VIVA, Kopda Muslimin pernah menyuruh Sugiono alias Babi untuk membunuh Rina Wulandari.
Berbagai cara diperintahkan, mulai dari meracuninya, membunuh dengan modus pencurian hingga ke dukun untuk kirim santet. Namun semua usaha tersebut gagal.
Setelah diketahui sebagai dalang percobaan pembunuhan istrinya, Kopda Muslimin kemudian melarikan diri sehingga ditetapkan sebagai buron. Belum sempat tertangkap, Kopda M justru ditemukan tewas dengan tragis.
Kopda Muslimin pergi ke rumah orang tuanya untuk meminta maaf. Dikabarkan ia juga sempat mengalami muntah-muntah, sebelum ditemukan tewas di kamarnya.
“Jadi sempat pulang ke rumah orangtuanya, lalu minta maaf dan akhirnya muntah-muntah lalu meninggal dunia,” kata Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Lutfi di lokasi penemuan jenazah Kopda Muslimin. Dikutip dari laman VIVA pada Jumat (29/7).
![]()
Kopda Muslimin dan istrinya, Rina Wulandari (Tim tvOne)
Kopda Muslimin merupakan seorang Prajurit Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI. Jenazah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Semarang untuk dilakukan autopsi sebelum dimakamkan di Kabupaten Kendal.
Prosesi pemakaman tidak akan dilakukan secara militer, meskipun Kopda M merupakan anggota TNI. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro Letkol Bambang Hermanto.
Letkol Bambang mengungkapkan, almarhum telah melakukan pelanggaran sehingga hak untuk dimakamkan secara militer dicabut. Kopda Muslimin dinilai tidak hadir tanpa izin di kesatuannya sejak peristiwa penembakan terhadap istrinya pada 18 Juli 2022.
Sebelumnya, jenazah Kopda Muslimin telah diautopsi dan dipastikan tewas akibat keracunan. Namun Bambang mengatakan dibutuhkan pemeriksaan lanjutan berupa patologi anatomi dan pemeriksaan laboratorium toksikologi untuk membuktikannya.
Load more