Kasus-Kasus Ekshumasi di Luar Negeri, Paling Lama Sudah Dikubur Selama 47 Tahun
- pexels
Pihak berwenang Meksiko kala itu menyebut bahwa korban, mati lemas dan hasil autopsi juga menguatkan pernyataan itu. Penyebab kematiannya disebut karena kecelakaan dan ada luka di kepalanya.
Namun karena penyebab kematiannya masih menimbulkan pertanyaan, Kementerian Perlindungan Warga Negara Meksiko meminta autopsi ulang jenazah Debanhi Escobar.
Akhirnya, autopsi ulang dilakukan. Berdasarkan autopsi kedua, Debanhi Escobar dinyatakan meninggal dunia karena asfiksia yang disebabkan oleh penyumbatan lubang pernapasan.
Namun, menurut keluarga dan teman-teman dekat korban, hasil dari autopsi tersebut tidak menjelaskan lebih detail mengenai apa yang menyebabkan penyumbatan pada hidung dan mulut Debanhi Escobar.
Dr Felipe Takajashi, Kepala Layanan Forensik Mexico City, menyebutkan hasil autopsi terbaru pada wanita yang digali tidak menunjukan tanda kekerasan seksual. Kematian Debanhi Escobar ini pun akhirnya memicu banyak demonstrasi.
Kasus ini terlihat masih banyak kejanggalan, tetapi beberapa laporan mengatakan bahwa bagian staff motel melaporkan adanya bau busuk yang berasal dari tangki, tetapi hasil dari analisis forensik lain menyimpulkan bahwa dia telah diserang secara seksual dan dibunuh.
Kematian Virginia Vincent, Dilakukan Pengujian Lewat Hasil DNA
Ilustrasi Korban Pembunuhan (sumber: ANTARA)
Pada tahun 1985, Virginia Vincent (57 tahun) penduduk Daniville California diperkosa dan dicekik secara tidak wajar. Namun bukti DNA dapat diketahui baru pada tahun 2002.
Profil yang ditemukan pada kejadian Vincent dipindai melalui sistem indeks DNA gabungan (CODIS) tetapi tidak adanya kecocokan.
Kemudian tahun 2017 kantor Sherif Contra Costa Country memutuskan untuk menyerahkan sampel tersebut dengan harapkan dapat menghasilkan DNA yang cocok tetapi tidak pasti.
Seorang pria bernama Joe Lynn Ford yang meninggal tahun 1997, ia diketahui ditangkap karena karena kasus pembunuhan sebelumnya.
Setelah diuji, pria yang bernama Joe Lynn Ford itu memiliki kecocokan DNA dengan yang sedang di uji.
Kemudian pada akhir 2018, pihak berwenang memutuskan untuk menggali mayat Ford dna mencocokkan dengan DNA yang sedang diuji dari tubuh sebelumnya. Ternyata hasil keduanya dinyatakan cocok dengan mayat Virginia Vincent. (mg3/put)
Load more