Sedih, Hari Pertama PTM di Polewali Mandar Terhalang Banjir

Polewali Mandar, Sulawesi Barat - Hari pertama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Senin (6/9), sejumlah siswa Sekolah Dasar yang ada di Dusun Sandreko, Desa Tenggelang, Kecamatan Luyo, tampak berbeda. PTM para murid ini menjadi menantang sebab jalan yang mereka lalui terjebak banjir luapan sungai akibat hujan sejak Senin dini hari.

Para siswa yang tetap semangat hendak masuk sekolah terpaksa digendong menyeberangi sungai lantaran airnya cukup deras dan berbahaya bagi anak-anak.

Arifuddin, salah seorang murid mengaku setiap hari menyeberangi sungai apalagi saat ini ia besama puluhan pelajar lainnya sudah mulai pembelajaran tatap muka.

“Ya kami setiap hari lewat sini, pak, kalau mau ke ibukota kabupaten dan kecamatan. Ini juga akses satu-satunya menuju sekolah kami. Jadi kalau lagi banjir kami tidak bisa kemana-mana,” tutur Arif.

Setiap air sungai naik akibat banjir, para pelajar yang tinggal di Dusun Sandreko harus bertaruh nyawa menyebrangi sungai yang arusnya cukup deras.

Selain menganggu aktivitas pelajar, ketinggian air sungai yang mencapai 1,5 meter juga menganggu aktivitas warga yang hendak bepergian. Warga yang membawa kendaraan harus membayar buruh hingga Rp50.000 untuk mengangkat sepeda motor menyeberangi sungai.

Sementara itu Ilyas, Kapala Dusun Sandreko menyatakan warga telah berkali-kali mengeluhkan tidak adanya jembatan yang menghubungkan dusun mereka dengan desa dan ibukota kecamatan.

Namun sayangnya hingga saat ini pemerintah tak kunjung membangun jembatan untuk memudahkan akses ratusan kepala keluarga didusunnya.

Warga dusun Sandreko berharap Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dapat segera membangun kembali jembatan penghubung dusun dengan desa. Pasalnya jembatan gantung yang sempat dibangun pemerintah telah hanyut terbawa banjir delapan tahun silam namun sayangnya hingga saat ini tak kunjung dibangun kembali. (rasman/afr)