"Selain itu, gejala bisa dilihat dari yang timbul di permukaan kulit, seperti lesi (bintik kecil berisi cairan) di tangan maupun wajah, perubahan warna kulit menjadi kemerahan, hingga pembengkakan di area selangkangan," ia menambahkan.
Pada kesempatan yang sama Menkes juga menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium terhadap spesimen dari sembilan pasien dengan status suspek cacar monyet di Indonesia semuanya negatif, tidak ada yang dikonfirmasi terserang penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus tersebut.
"Sampai saat ini sudah ada suspeknya sekitar sembilan pasien, tersebar di seluruh Indonesia. Tapi kita sudah tes di Jakarta dan semuanya menunjukkan hasil negatif," kata dia.
Penyakit cacar monyet dilaporkan sudah menjangkiti lebih dari 16.000 orang di 75 negara, termasuk beberapa negara di kawasan Asia.
Menurut informasi yang disiarkan di laman resmi WHO, penyakit cacar monyet bisa menular dari binatang ke manusia melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit dan mukosa dari hewan yang terinfeksi virus penyebab cacar monyet.
Sedangkan penularan cacar monyet dari manusia ke manusia bisa terjadi akibat kontak dengan sekresi saluran respirasi, lesi kulit dari orang yang terinfeksi, atau benda-benda yang terkontaminasi virus.
Load more