Deliserdang, Sumatera Utara - Hanya dalam kurun delapan hari, dua pesawat Batik Air mengalami masalah di Bandar Udara (Bandara) Internasional Kualanamu Deliserdang, Sumatera Utara. Teranyar, Pesawat Batik Air ID 7010 tujuan Halim Perdana Kusuma (HLP), Jakarta, mengalami RTA (Return to Apron) atau gagal terbang, Minggu pagi (5/9), pukul 09.25 WIB.
Manager Station Lion Air Novi menjelaskan apa yang terjadi.
"Ini RTA, baru mundur terus balik parkir lagi minta pengecekan. Belum pun terbang," kata Novi.
Sementara Corporate Communications Strategic of Wings Air Danang Mandala Prihantoro membantah pesawat Batik Air mendarat darurat di Bandara Kualanamu.
"Bukan mendarat darurat, tapi lebih tepatnya pengalihan pendaratan," ujar Danang dihubungi melalui sambungan telepon seluler.
Danang mengaku, pesawat Batik Air pengalihan pendaratan di Bandara Kualanamu disebabkan ada indikator pada kokpit yang menunjukkan komponen salah satu mesin pesawat, sehingga perlu dilakukan pengecekan atau pemeriksaan.
Sebelumnya Humas Bandara Kualanamu Balqis juga menginformasikan peristiwa gagal terbang Batik Air.
"Kami informasikan, benar hari ini, Minggu 5 September 2021, pukul 09.25 WIB, Pesawat ID 7010 tujuan HLP mengalami RTA (Return to Apron). RTA adalah pesawat yang sudah bergerak dari tempat parkirnya (block off/taxi out) tetapi kembali ke apron/tempat parkir pesawat," kata Balqis.
Diketahui, delapan hari lalu, Minggu (29/8), Pesawat Batik Air tujuan Aceh-Jakarta, mendarat darurat di Bandara Kualanamu. Pesawat tersebut mendarat darurat karena mengalami kerusakan mesin.
Pesawat Airbus A330 itu membawa penumpang berjumlah 271 orang memiliki rute dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh dan harusnya mendarat di Jakarta. Namun, pesawat dengan nomor registrasi PK-LEL mendarat di Bandara Kualanamu pada pukul 11.45 WIB. (Ahmad Sukri/act)
Load more