Medan, Sumatera Utara - Bocah lelaki berinisial R (10) yang merupakan korban rudapaksa oleh diduga 10 pria di Kota Medan, Sumatera Utara, pada Sabtu (4/9) siang mendatangi kantor Irna Minauli Consulting, yang merupakan pusat perawatan dan pendampingan psikologi terhadap korban yang mengalami traumatik, terhadap kejadian tertentu.
Bersama Lembaga Perlindungan Anak Deli Serdang, R datang didampingi oleh ibunya P dan kuasa hukumnya Irwansyah Putra Nasution.
Irwansyah Putra Nasution mengatakan hal ini dilakukan guna meminimalisir traumatik korban terhadap peristiwa tragis yang dialaminya.
Pihaknya mengaku, korban mengalami ketakutan yang berlebih terhadap sesuatu yang berhubungan dengan peristiwa yang dialaminya.
"Kita harus berupaya juga untuk mendampingi kondisi psikis korban. Karena kejadian tersebut bisa saja membuatnya trauma hingga dewasa nanti," kata Irwansyah.
Selain itu, kondisi perekonomian orang tua korban juga sangat memprihatinkan. Korban beserta ibunya saat ini terpaksa hidup tak menentu dan nomaden. Tak jarang, mereka pun menginap di masjid-masjid untuk sekadar beristirahat. Korban juga telah putus sekolah sejak kelas dua Sekolah Dasar.
"Untuk makan saja susah. Apalagi untuk sekolah. Saya cuma penyortir telur di peternakan. Gaji hanya tujuh ratus ribu sebulan. Belum lagi ongkos saya, karena tempat kerjanya ada di daerah Pantai Labu. Cukup jauh," ucap ibu korban.
Load more