Satu aplikasi
Terkait dengan penggunaan aplikasi tersebut, pengamat keamanan siber dan teknologi informasi Alfons Tanujaya menyarankan agar pemerintah memiliki satu kebijakan terpusat yang menaungi penggunaan aplikasi digital. Tujuannya, agar lembaga atau instansi menggunakan satu aplikasi terpusat dan tidak menciptakan aplikasi baru yang nantinya membuat repot masyarakat.
Lebih lanjut, Alfons Tanujaya menambahkan, pemerintah bisa menggunakan satu aplikasi, misalnya PeduliLindungi yang bisa dipakai untuk berbagai keperluan, mulai dari pemantauan COVID-19 hingga minyak gorang, demi menciptakan efisien dari segi anggaran.
“Bagaimana ada efisiensi, jadi jangan setiap instansi ingin melakukan suatu aktivitas lalu bikin aplikasi baru, karena aplikasi biayanya tinggi,” kata Alfons kepada Antara melalui sambungan telepon pada Rabu.
Alfons mengatakan bahwa dengan menggunakan aplikasi yang telah ada, maka Pertamina cukup menambahkan database yang diperlukan seperti plat nomor kendaraan, jenis kendaraan dan berbagai hal yang memenuhi syarat pengguna untuk mendapatkan solar dan pertalite sesuai yang diatur.
“Kalau menggunakan aplikasi baru kan perlu training lagi. Jadi selain bangun baru, buat baru, masyarakat perlu di-training lagi untuk aplikasi baru MYPertamina. Kalau PeduliLindungi kan sudah ada, kenapa enggak diterusin saja dan mereka tidak perlu di-training lagi.” ujarnya.
Ia juga menyarankan apabila tetap menggunakan website atau aplikasi, maka data pribadi tetap disimpan di instansi yang bersangkutan (Disdukcapil). Hal itu diperlukan agar data tersebut tetap aman dan pihak Pertamina dapat mengambil data pribadi pengguna bila dibutuhkan dari instansi terkait.
Load more