Jelang KTT G20, Fitch Pertahankan Rating Indonesia
Jelang penyelenggaraan KTT G20 pada November 2022 mendatang, lembaga pemeringkat Fitch kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating RI pada BBB dengan outlook stabil
Rabu, 29 Juni 2022 - 13:39 WIB
Sumber :
- (ANTARA/Reuters)
Jakarta - Kabar baik diterima pemerintah Indonesia jelang penyelenggaraan KTT G20 pada November 2022 mendatang. Lembaga pemeringkat Fitch kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB (investment grade) dengan outlook stabil, pada 28 Juni 2022.
Keputusan ini mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah yang baik serta rasio utang Pemerintah terhadap PDB yang rendah. Pada sisi lain, Fitch melihat masih ada beberapa tantangan yang perlu direspons, yaitu rasio pembiayaan eksternal yang meningkat, penerimaan pemerintah yang masih rendah, serta beberapa indikator struktural seperti PDB-per-kapita dan tata kelola yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain pada peringkat yang sama.
Menurut Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, afirmasi rating Indonesia pada peringkat BBB dengan outlook stabil menunjukkan bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih tinggi, peningkatan risiko stagflasi seiring kenaikan suku bunga kebijakan secara global di tengah ekonomi yang baru pulih, serta makin meluasnya kebijakan proteksionisme yang ditempuh oleh berbagai negara, pemangku kepentingan internasional, tetap memiliki keyakinan yang kuat atas terjaganya stabilitas makroekonomi dan prospek ekonomi jangka menengah Indonesia.
"Hal ini didukung oleh kredibilitas kebijakan yang tinggi dan sinergi bauran kebijakan yang kuat antara Bank Indonesia dan pemerintah. Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan ekonomi dan keuangan global dan domestik untuk merumuskan dan melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan guna memastikan terjaganya stabilitas makroekonomi dan stabilitas keuangan, termasuk penyesuaian lebih lanjut stance kebijakan, serta terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional," kata Perry di Jakarta, Selasa (28/6/2022).
Fitch menilai pemulihan ekonomi Indonesia akan berlanjut didukung kinerja sektor jasa yang membaik dan ekspor yang kuat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 diperkirakan tumbuh 5,6% dan meningkat menjadi 5,8% pada 2023.
Pada sisi eksternal, Fitch memperkirakan transaksi berjalan akan mencatat defisit yang rendah yaitu sebesar 0,4% dari PDB pada 2022 dan meningkat menjadi 1,0% dari PDB pada 2023. Terkait perkembangan harga, Fitch melihat adanya risiko kenaikan tekanan, meski meyakini bahwa inflasi masih akan tetap terjaga dalam kisaran sasaran 3%+1%.
Load more