Sebuah dokumen Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, yang diterbitkan pada 11 Agustus 1965, mengungkapkan kekhawatiran negara tersebut saat mendapatkan laporan intelijen, bahwa Soekarno akan menggandeng Cina dalam uji coba bom atom di Indonesia.
Merupakan memorandum dari Deputi Asisten Menteri Pertahanan untuk Urusan Keamanan Internasional, Arthur W. Barber kepada Asisten Menteri Pertahanan, McNaughton, dengan nomor 1-25237/65. Disiapkan oleh Mayor Gorman, Divisi Pengendalian Persenjataan dan Perdagangan.
Dokumen dengan klasifikasi rahasia tersebut dipublikasikan oleh peneliti asal Amerika Serikat, Victor M. Fic dalam bukunya "Kudeta 1 Oktober 1965, Sebuah Studi Tentang Konspirasi".
Seperti yang diketahui pada masa tersebut, sepak terjang Soekarno yang lebih condong ke blok komunis Uni Soviet dan RRC menjadi perhatian serius pemerintah Amerika yang sedang berupaya menghadang pengaruh blok komunis di wilayah Asia Tenggara.
" Pada tanggal 2 Februari 1965, bahwa, 200 ilmuwan sedang giat bekerja membuat bom itu dan menjanjikan sebuah “surprise” pada peringatan Hari Angkatan Perang pada bulan Oktober 1965." tulis dokumen tersebut.
Propaganda Soekarno Tentang Bom Atom Buatan Indonesia
Pada tanggal 24 Juli 1965, tulis dokumen tersebut, Soekarno mengatakan bahwa Indonesia akan membuat bom atom miliknya sendiri dalam waktu dekat. Ia menambahkan bahwa bom atom itu tidak akan digunakan untuk tujuan agresi.
"Lalu Pada bulan November yang lalu, Jenderal Hartono, Direktur Persenjataan Angkatan Darat, mengatakan Indonesia merencanakan uji coba sebuah bom pada tahun 1969." bunyi dokumen tersebut.
Baca Juga: Dugaan Keterlibatan CIA Dalam Operasi G30S PKI, Ini Fakta-Fakta yang Terungkap
Terkait pernyataan Presiden Soekarno dan Jenderal Hartono tersebut, Amerika memiliki sejumlah padangan sendiri. Mereka meyakini bahwa Indonesia tidak memiliki kemampuan membuat bom atom sendiri tanpa bantuan dari pihak luar.
Membaca pernyataan Soekarno, Amerika menganggap hal tersebut hanyalah propaganda. Bom atom tersebut adalah buatan Cina yang akan di ujicoba di Indonesia.
Dalam analisa pemerintah Amerika, jika Soekarno semata-mata melakukan propaganda sebagaimana yang diperkirakan Kedutaan Amerika di Jakarta, maka Amerika tidak perlu mengambil langkah apapun.
Foto: Presiden Soekarno (Dok.YouTube - Arsip Nasional RI)
Namun sebaliknya Kedutaan Amerika juga memperkirakan bahwa jika uji coba dilakukan hampir sepenuhnya untuk tujuan politik dan jika tenaga ahli tambahan yang dibutuhkan untuk menghimpun data teknis penelitian diupayakan sesedikit mungkin, atau sama sekali tidak digunakan, ada kemungkinan kerjasama Cina dan Indonesia akan berhasil sesuai batas waktu.
Pihak Amerika kemudian menggali sumber-sumber inteligennya dari wilayah lain, diantaranya Hongkong, yang melaporkan perkiraan mereka bahwa atas alasan kemanan, Cina tidak akan mau mengadakan uji coba di Indonesia.
"Konsul Jenderal Hong Kong juga mengatakan bahwa Cina Komunis sangat merahasiakan perkembangan dalam bidang militer konvensional, dan karena itu tidak diragukan bahwa Cina akan jauh lebih sensitif lagi dalam hal senjata nuklir." tulis dokumen itu.
Konsul Jenderal Amerika di Hong Kong meragukan bahwa Cina akan mengharapkan bahwa perannya dapat dirahasiakan. Jika peran itu diketahui masyarakat luas, itu akan menggagalkan maksud yang diperkirakan menjadi tujuan Sukarno, yaitu bahwa uji coba itu adalah terobosan nuklir oleh Indonesia sendiri.
Baca Juga: Misteri Syam Kamaruzzaman, Tokoh Kunci G30S PKI yang Diduga Agen CIA
"Kita tidak dapat meragukan bahwa Sukarno ingin meledakkan bom di
Indonesia. Ia percaya bahwa ledakan itu akan meningkatkan prestisenya di
antara negara-negara Asia-Afrika, dan akan merupakan kejutan besar bagi
Inggris dan sekutunya Malaysia dan Australia." ungkap laporan tersebut.
"Ledakan itu akan lebihmendorong lagi rencana Indonesia untuk mendirikan Conference of Newly Emerging Forces (CONEFO) sebagai tandingan, dan kelak sebagai pengganti, PBB. Persoalannya bukan apakah Indonesia akan meledakkan bom jika dapat, tetapi apakah Cina Komunis akan membantu Indonesia." lanjutnya.
Sikap Amerika Atas Indonesia dan Cina
Pihak pemerintah Amerikan dengan segenap sumberdaya mereka terus melakukan pengamatan, mencermati tanda-tanda bahwa Indonesia sedang menyiapkan lokasi untuk uji coba bom dan sedang menjalin kerjasama program uji coba dengan Cina.
"Jika ada tanda-tanda bahwa Cina Komunis dan Indonesia sedang menyiapkan uji coba bom maka kita harus melakukan koordinasi secepatnya dengan dinas rahasia Inggris, menyiapkan pernyataan yang mendahului sehingga Indonesia kehilangan nilai kejutan dari uji coba itu." ungkap dokumen tersebut.
Foto: Pidato Presiden Soekarno di Majelis Umum PBB, 1960 (Dok.YouTube - Arsip Nasional RI)
"Jika ada tanda-tanda, kita sebaiknya menyiapkan pernyataan yang
mendahului mengutuk kerjasama Indonesia dan Cina Komunis itu." lanjutnya.
Dalam prediksi Amerika, sikap mereka tersebut akan memicu reaksi Sukarno yang mengutuk perjanjian larangan uji coba yang telah disepakati dan mengundurkan diri dari perjanjian itu.
"Ada kemungkinan besar ini akan terjadi. Departemen Luar Negeri percaya bahwa pernyataan-pernyataan Indonesia baru-baru ini mengenai bom atom menunjukkan kemungkinan bahwa Sukarno menganggap kutukan atas perjanjian uji coba sah dan sebagai bahan yang dramatis untuk digunakan dalam pidatonya dalam perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus." tulis dokumen tersebut. (Buz)
Jangan Lewatkan Perkembangan informasi terkini di Channel Youtube tvOne
Load more