LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Presiden Soeharto saat menyatakan mengundurkan diri pada 21 Mei 1998
Sumber :
  • YouTube - AP Archive

Setelah Orde Baru Tumbang Habibie Kerap Ditolak Bertemu Soeharto, Rupanya Ini Alasan Soeharto

Setelah Orde Baru tumbang, dalam beberapa kesempatan, Habibie terus berusaha untuk bertemu muka dengan Soeharto. Tapi berkali-kali upaya tersebut tidak berhasil

Sabtu, 11 Juni 2022 - 06:48 WIB

Setelah Orde Baru tumbang, dalam beberapa kesempatan, Habibie terus berusaha untuk bisa bertemu muka dengan Soeharto. Dari sekian banyak hal yang berkecamuk dalam pemikiran Habibie, hal yang sangat ingin Ia tanyakan adalah, alasan sesungguhnya Soeharto memutuskan mengundurkan diri sebagai Presiden RI pada Kamis, 21 Mei 1998.

Tapi upaya Habibie untuk bertemu Soeharto itu berkali-kali sulit terlaksana, dengan berbagai alasan dan kondisi yang terjadi pada masa itu. 

Satu-satunya alasan pengunduran diri Soeharto yang diketahui Habibie adalah sebagaimana yang tertuang dalam pernyataan Soeharto dihadapan media massa pada 21 Mei 1998 itu. Tapi menurut Habibie, alasan tersebut bersifat politis.

"Alasan pengunduran diri yang telah diberikan 19 hari yang lalu adalah alasan politis, dan tidak mencukupi untuk menilai alasan teknis sebenarnya." tulis Habibie, dalam bukunya Detik-Detik yang Menentukan, Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi.

Pada malam sebelum Soeharto mengundurkan diri, Rabu 20 Mei 1998, Habibie dan Soeharto bertemu di Cendana, Ketika itu Soeharto menyampaikan pada Habibie, bahwa Sabtu, 23 Mei 1998, Ia akan mengundang Pimpinan DPR/MPR untuk datang ke Istana Merdeka, untuk menyampaikan pengunduran dirinya sebagai Presiden setelah Kabinet Reformasi dilantik.

Baca Juga :

Foto: Soeharto meninggalkan Istana Negara, usai pengunduran diri sebagai Presiden, Kamis 21 Mei 1998 (Dok.Sekneg)

Namun, yang menjadi pertanyaan Habibie, Soeharto tidak menyampaikan alasan pengunduran dirinya, padahal baru saja disusun Kabinet Reformasi. Bahkan setelah dialog yang cukup seru, Soeharto juga sama sekali tidak menyinggung mengenai kedudukan Wakil Presiden selanjutnya.

Saat pertemuan itu usai, Soeharto kemudian memeluk Habibie dan mengatakan agar sabar dan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Soeharto juga meminta Habibie menyelesaikan masalah Ginanjar Kartasasmita dan kawan-kawan.

"Laksanakan tugasmu dan waktu tidak banyak lagi" kata Soeharto yang dikutip Habibie dalam bukunya itu.

Usai pertemuan dengan Soeharto di Cendana, Habibie menggelar Sidang Ad Hoc Terbatas Kabinet di kediamannya, Ia menjelaskan kepada 4 Menko dan 14 menteri yang hadir, bahwa rencananya Kabinet Reformasi akan diumumkan Presiden Soeharto pada Kamis 21 Mei 1998. 

Selanjutnya akan dilantik Jumat 22 Mei 1998 di Istana Negara. Kemudian pada Sabtu 23 Mei 1998, Presiden Soeharto akan menerima Pimpinan DPR/MPR di Istana Merdeka dan menyatakan mundur sebagai Presiden.

Atas nama Presiden Soeharto, Habibie memohon agar para menteri yang telah menandatangi pernyataan mengundurkan diri, menarik kembali pernyataan mereka dan ikut memperkuat Kabinet Reformasi.

Baca Juga: Detik-Detik yang Menentukan, Langkah Habibie yang Tak Boleh Diketahui Siapapun, Bahkan Ainun

Sidang Ad Hoc Terbatas Kabinet itu berlangsung alot, dan berakhir sekitar pukul 22.45 WIB, dengan menghasilkan poin kesepakatan, yaitu, Susunan Kabinet Reformasi diterima sebagai suatu kenyataan, Menyetujui keputusan presiden ditanda tangani oleh Soeharto dan pelantikan dilaksanakan oleh Habibie.

Habibie sedianya akan melaporkan hasil Sidang Ad Hoc Terbatas Kabinet tersebut kepada Soeharto. Namun Soeharto tidak berkenaan berbicara degannya. 

Melalui Menteri Sekretaris Negara, Saadilah Mursyid, Soeharto menyampaikan keputusan bahwa pukul 10.00 pagi, 21 Mei 1998, ia akan mengundurkan diri sebagai Presiden.

"Saya sangat terkejut, dan meminta agar segera dapat berbicara dengan Pak Harto. Permintaan tersebut tidak dapat dikabulkan, dan ajudan Presiden menyatakan akan diusahakan pertemuan empat mata dengan Pak Harto di Cendana besok pagi sebelum ke Istana Merdeka" ungkap Habibie.

Niat berbicara dengan Soeharto pada Kamis pagi, 21 Mei 1998, juag bertepuk sebelah tangan. Habibie mendapat berita bahwa Soeharto belum bersedia menerimanya. Ia dipersilahkan untuk langsung menuju ke Istana Merdeka dan berharap pertemuan empat mata tersebut bisa dilaksanakan disana.

Di Istana Merdeka, Habibie menunggu, berbarengan dengan itu rombongan Ketua Mahkamah Agung, Sarwata SH, dan para anggota Mahkamah Agung yang menyertainya datang. Disusul kemudian para pimpinan DPR/MPR.

Baca Juga: Hal Mengerikan Ini Dibayangkan Habibie, Ketika Keluarganya Diamankan Wiranto ke Wisma Negara

Namun hanya para anggota dan Ketua Mahkamah Agung serta Pimpinan DPR/MPR yang bersedia ditemui Soeharto. Habibie merasa, Ia telah diperlakukan secara "tidak wajar". 

"Saya merasakan diperlakukan 'tidak wajar' dan menahan diri untuk tetap sabar dan tenang. Saya membaca beberapa ayat Alquran yang saya hafal. Setelah beberapa waktu berlalu, Ketua dan anggota Mahkamah Agung keluar dari Ruang Jepara, dan ADC dan Protokol mempersilakan pimpinan DPR/MPR memasuki Ruangan Jepara untuk bertemu dengan Pak Harto." tulis Habibie.

Perasaannya makin penuh dengan kekecewaan, ketidakadilan, dan 'penghinaan', sehingga kemudian Habibie memberanikan diri untuk berdiri dan melangkah ke Ruang Jepara ingin bertemu langsung dengan Presiden Soeharto. Namun, tiba-tiba pintu terbuka dan protokol mengumumkan bahwa Presiden Republik Indonesia memasuki ruang upacara. 

Habibie tercengang, melihat Soeharto melewatinya, terus melangkah ke ruang upacara, ia merasakan keberadaannya 'dilecehkan' di depan semua yang hadir. Hal ini mendatangkan kesedihan yang mendalam dihati Habibie.

"Betapa sedih dan perih perasaan saya ketika itu. Saya melangkah ke ruang upacara mendampingi Presiden Soeharto, manusia yang saya sangat hormati, cintai, dan kagumi yang ternyata menganggap saya seperti tidak ada. Saya melangkah sambil memanjatkan doa dan memohon agar Allah SWT memberi kekuatan, kesabaran, dan petunjuk untuk mengambil jalan yang benar." ungkapnya.

Foto: Presiden RI ke 3, BJ Habibie (Dok.tvOne)

Baca Juga: Ketika Dilantik Sebagai Presiden, Habibie Justru Merasa Menjadi Manusia yang Paling Kesepian

Jenderal Wiranto melaporkan bahwa Presiden Soeharto berkenan menerima telepon sehari setelah hari ulang tahunnya yang ke-77, hari Selasa tanggal 9 Juni l998.

Pada hari Selasa itu, Habibie menelepon Soeharto dan menyampaikan Selamat Hari Ulang Tahun ke-77. Habibie meminta agar dapat diterima oleh Pak Harto untuk memperoleh masukan dan saran yang harus Ia perhatikan.

Pak Harto menyampaikan, bahwa tidak menguntungkan untuk penyelesaian permasalahan jikalau Habibie bertemu dengannya.

“Pak Harto, saya mohon Bapak berkenan menerima saya. Saya mohon penjelasan dan saran Bapak mengenai semua yang telah terjadi,” ucap Habibie.

“Tidak menguntungkan bagi keadaan sekarang, jikalau saya bertemu dengan Habibie. Laksanakan tugasmu dengan baik, saya hanya dapat melaksanakan tugas sampai di sini saja. Saya sudah tua,” demikian jawaban Soeharto.

“Pak Harto, untuk dapat melanjutkan tugas dengan baik dan untuk  menjawab beberapa pertanyaan mengenai keadaan sebelum Bapak mengundurkan diri sebagai Presiden, penting sekali pertemuan dengan Bapak,” kata Habibie.

“Laksanakan tugasmu dengan baik, saya doakan agar Habibie selalu dilindungi Allah SWT dalam melaksanakan tugas. Kita nanti bertemu secara batin saja,” lanjut Pak Harto.

Habibie kemudian menyadari, bahwa Ia harus lebih berhati-hati dalam menyelesaikan banyak masalah kebangsaan, karena Ia sulit untuk mendapatkan banyak masukan secara langsung dari Soeharto, mantan Presiden yang telah berkuasa selama 32 tahun, dan juga telah Ia anggap sebagai gurunya itu.

"Saya sangat menyadari bahwa saya harus lebih berhati-hati dan lebih teliti menganalisis semua masukan dalammenghadapi tiap permasalahan, karena saya tidak memiliki masukan rinci sedikit pun dari mantan presiden yang telah melaksanakan tugas selama 32 tahun." tulis Habibie. (Buz)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Dorong Perkembangan Olahraga Senam, Petrokimia Gresik Apresiasi Prestasi Atlet Persani Jawa Timur

Dorong Perkembangan Olahraga Senam, Petrokimia Gresik Apresiasi Prestasi Atlet Persani Jawa Timur

Petrokimia Gresik, Pembina Persani Jawa Timur beri apresiasi berupa bonus total ratusan juta rupiah untuk atlet senam Jawa Timur
Miliano Jonathans Buka-bukaan Soal Peluang Naturalisasi Dirinya, Penyerang Vitesse Ini Bilang Kalau Timnas Indonesia..

Miliano Jonathans Buka-bukaan Soal Peluang Naturalisasi Dirinya, Penyerang Vitesse Ini Bilang Kalau Timnas Indonesia..

Miliano Jonathans buka-bukaan soal peluang naturalisasi dirinya agar bisa memperkuat Timnas Indonesia. Kepada media Belanda penyerang Vitesse Arnhem bilang...
Sosok Jenderal Ini Cap AKP Dadang seorang Pengkhianat Polri, Dengan Mudahnya Dor Kepala AKP Ulil Jangan-jangan..

Sosok Jenderal Ini Cap AKP Dadang seorang Pengkhianat Polri, Dengan Mudahnya Dor Kepala AKP Ulil Jangan-jangan..

AKP Dadang Iskandar dicap sebagai pengkhianat institusi Polri setelah menembak mati rekannya sendiri AKP Ryanto Ulil Anshar. Sosok Jenderal Ini berani bilang...
Nasib AKP Dadang Iskandar, Dulu Ceria Joget Sadbor Kini Terancam Hukuman Mati Usai Habisi Nyawa Juniornya AKP Ulil Ryanto

Nasib AKP Dadang Iskandar, Dulu Ceria Joget Sadbor Kini Terancam Hukuman Mati Usai Habisi Nyawa Juniornya AKP Ulil Ryanto

Hukuman mati mengintai AKP Dadang Iskandar setelah menewaskan rekan kerjanya sendiri, AKP Ulil Ryanto. Jejak digitalnya di masa lalu terungkap bikin miris.
OTT KPK Berbuah Manis! Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Dijadikan Tersangka Dugaan Korupsi untuk Dana Pilkada 2024

OTT KPK Berbuah Manis! Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Dijadikan Tersangka Dugaan Korupsi untuk Dana Pilkada 2024

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah (RM) dan dua orang sebagai tersangka dugaan korupsi berupa pemerasan.
Jangan Terlena Masa Tenang Pilkada 2024, DPD RI Beri Peringatan Keras: Ini Masa Kritis!

Jangan Terlena Masa Tenang Pilkada 2024, DPD RI Beri Peringatan Keras: Ini Masa Kritis!

Wakil Ketua Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Muhdi meminta masyarakat agar tidak terlena dengan politik uang yang berpotensi terjadi selama masa tenang Pilkada 2024.
Trending
Masa Tenang Pilkada 2024, Pj Gubernur Jawa Tengah Minta Semua Pihak Tahan Kegaduhan

Masa Tenang Pilkada 2024, Pj Gubernur Jawa Tengah Minta Semua Pihak Tahan Kegaduhan

Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengimbau berbagai pihak tidak menyebar kabar bohong atau hoaks, sehingga memicu kegaduhan di masa tenang Pilkada 2024.
Mana yang Lebih Afdhol? Shalat Hajat Dulu Apa Tahajud Dulu? Ternyata Kata Ustaz Abdul Somad Urutan Ibadah di Sepertiga Malam Terakhir Itu…

Mana yang Lebih Afdhol? Shalat Hajat Dulu Apa Tahajud Dulu? Ternyata Kata Ustaz Abdul Somad Urutan Ibadah di Sepertiga Malam Terakhir Itu…

Dalam salah satu ceramahnya, Ustaz Abdul Somad (UAS) jelaskan waktu terbaik untuk shalat hajat, tahajud dan amalan lain di waktu sepertiga malam terakhir.
Tolong yang Lagi Merintis Karir Lakukan Tahajud Bikin Tambah Moncer, Kata Ustaz Adi Hidayat Waktu Terbaik Dilakukan saat..

Tolong yang Lagi Merintis Karir Lakukan Tahajud Bikin Tambah Moncer, Kata Ustaz Adi Hidayat Waktu Terbaik Dilakukan saat..

Keistimewaannya, bukan hanya mampu angkat derajat hidup jadi lebih baik lagi. Mulai sekarang coba shalat tahajud bagi umat muslim. Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
'Saranghaeyo Gomawoyo', Lirik Lagu This Love - Davichi, OST Drakor Terkenal yang Kerap Dipakai Jadi Backsound Video di Medsos

'Saranghaeyo Gomawoyo', Lirik Lagu This Love - Davichi, OST Drakor Terkenal yang Kerap Dipakai Jadi Backsound Video di Medsos

Sambil medengarkan lagunya, yuk simak juga lirik lagu "This Love" yang dinyanyikan oleh Davichi, di mana aslinya adalah OST drakor Descedant of the Sun (2016).
Hasil Pemain Voli Indonesia Abroad: Megawati Hangestri Menang Dramatis, Doni Haryono Jalani Debut Manis

Hasil Pemain Voli Indonesia Abroad: Megawati Hangestri Menang Dramatis, Doni Haryono Jalani Debut Manis

Hasil pemain voli Indonesia abroad, di mana Megawati Hangestri berhasil meraih kemenangan dramatis dan Doni Haryono menjalani debut manisnya di Liga Thailand.
FIFA Resmi Umumkan Ranking Terbaru Tanggal Segini, Timnas Indonesia Melonjak Drastis Kangkangi Negara Eropa hingga Afrika

FIFA Resmi Umumkan Ranking Terbaru Tanggal Segini, Timnas Indonesia Melonjak Drastis Kangkangi Negara Eropa hingga Afrika

FIFA secara resmi akan mengumumkan ranking terbaru negara-negara anggotanya pada 28 November 2024, Timnas Indonesia pun dipastikan akan mengalami kenaikan yang drastis.
Motif Polisi Tembak Polisi di Sumbar Terungkap, Isu Bekingan Tambang Ilegal Mencuat

Motif Polisi Tembak Polisi di Sumbar Terungkap, Isu Bekingan Tambang Ilegal Mencuat

Baru-baru ini kembali terjadi kasus polisi tembak polisi yang menggemparkan. Kali ini kasus tersebut terjadi di Solok, Sumatera Barat.
Selengkapnya
Viral