Hal tersebut berguna untuk perbaikan sistem pengendalian banjir yang sebelumnya manual menjadi sistem berbasis manajemen ilmu pengetahuan.
Hal tersebut mendukung pengambilan keputusan berbasis data dan diseminasi informasi secara cepat dan akurat.
"Pengembangan sistem ini juga didukung melalui kajian ilmiah yang kami lakukan," lanjutnya.
Jakarta Smart City yang berada di bawah naungan Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik DKI Jakarta berhasil mengatasi persaingan sengit dalan kategori tersebut, mengungguli inovas dari negara-negara lain.
Seperti "ICT-based Emergency Management, Yangzhou Emergency Management Bureau"(China) dan "Three-dimensional Response and Disaster Reduction Smart-Cloud System Development in Taoyuan City", Taoyuan City Government (Taiwan).
Adapula "Bushfire Modelling and Prediction, CSIRO" (Australia) dan "Hazard HunterPH, The Department of Science and Technology — Philippine Institute of Volcanology and Seismology" (DOST-PHIVOLCS) (Filipina).
"Selamat kepada Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta atas kemenangan yang berhasil diraih," ujar Country Manager IDC Indonesia, Mevira Munindra.
Load more