Jakarta - Terkait peran G20 dalam mengatasi ketahanan pangan global, Kelompok Kerja Pertanian Presidensi G20 menyusun issue note dengan tema ‘Balancing Production and Treat to Fulfill Food for All’.
Dilansir dari laman resmi G20pedia, melalui tema issue note, kelompok kerja tersebut ingin memastikan jaminan pasokan pangan nasional dari sumber pertanian dalam negeri, jaminan kelancaran perdagangan pangan, dan pertanian lintas batas negara untuk mencukupi kecukupan pangan bagi semua negara.
Selain itu, dengan hadirnya Presidensi G-20 Indonesia diharapkan turut berkontribusi dalam mendukung pemulihan Ekonomi Global.
Presidensi G20 Indonesia akan menjadi katalis pemulihan ekonomi global inklusif yang mengedepankan prinsip kerja sama baik antarnegara maupun swasta dengan negara. Selain itu, diharapkan juga adanya inovasi kebijakan untuk mengurangi hambatan dalam perdagangan internasional.
6 Topik prioritas bahasan untuk mendorong investasi berkelanjutan, seperti yang dikutip dalam laman resmi G20, adalah:
Akan tetapi, inovasi pertanian digital menimbulkan pertanyaan, apakah teknologi & digitalisasi nantinya akan menggantikan peran manusia? Jika demikian, maka berpotensi terjadinya PHK massal.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam laman resmi G20 menyebutkan transformasi digital membuka setidaknya 2,5 juta lapangan kerja baru di tahun 2024 dan sumbangan 1% terhadap PDB Indonesia. Di jangka panjang, Indonesia bahkan membutuhkan sembilan juta SDM digital.
Digitalisasi tidak akan bisa menggantikan peran manusia 100%. Manusia memiliki keterampilan yang tidak akan tergantikan mesin dan robot seperti empati, kreativitas, dan analisa kompleks. (Mzn)
Load more