Pengamat Terorisme: Anggota Neo-Nazi di Indonesia Lebih dari 300 Orang
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Kelompok Neo-Nazi tengah menjadi sorotan usai Densus 88 Anti Teror melakukan penggeledahan terhadap sebuah rumah di Garut, Jawa Barat pada Selasa (23/12/2025) malam.
Diduga penghuni rumah yang merupakan seorang remaja atau pelajar ini terpapar paham ideologi tersebut.
Menyikapi soal hal ini, pengamat terorisme Al Chaidar mengatakan bahwa hingga saat ini ulah anggota Neo-Nazi di Indonesia mencapai 300 orang.
"Kalau dari database kita Itu jumlahnya melebihi dari 300 orang," katanya kepada tvOnenews, Sabtu (28/12/2025).
Al Chaidar mengungkapkan, mayoritas yang tergabung dalam kelompok ini merupakan para pelajar atau anak-anak sekolah.
"Semuanya di bawah 17 tahun, supaya tidak kena delik," ungkapnya.
Di sisi Al Chaidar merasa sejauh ini pemerintah belum mempersiapkan terkait ancaman-ancaman teror berasal dari agama lain.
Menurutnya selama ini pemerintah hanya mempersiapkan penanganan terorisme yang melatarbelakangi Islam.
"Pemerintah tidak punya skema apapun saya lihat, karena yang mereka selalu persiapkan itu bagaimana deradikalisasi dan bagaimana proses kriminalisasi terhadap orang, teroris yang dengan latar belakang agama Islam, kalau yang latar belakang agama lain tidak dipersiapkan," ujarnya.
Oleh karena itu ia menyarankan pemerintah serius dalam melakukan pemberantasan terhadap kasus terorisme, salah satunya membuat database untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok ideologis yang tersebar di Indonesia.
"Pemerintah harusnya mengumpulkan mendata, membuat database yang serius tentang hal itu dan kemudian membuat semacam apikasi yang terbatas yang hanya bisa dipakai oleh pejabat resmi terutama birokrat keamanan, yaitu aplikasi Identifikasi ideologi dari semua penduduk Indonesia," tandasnya.
Sebelumnya, Densus 88 Anti Teror melakukan penggerebekan di sebuah rumah yang berada di wilayah Garut, Jawa Barat pada Selasa (23/12/2025) malam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, penggeledahan dilakukan kaitan dengan penghuni rumah yang terafiliasi dengan salah satu member aktif grup WhatsApp.
Penghuni rumah yang merupakan pelajara diduga teridentifikasi menganut paham radikal Neo-Nazi dan sempat membagikan video juga foto bom pipa dan bahkan cara membuat peluru. (aha/iwh)
Load more