Geger Teror Bom Massal di Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Secara Acak Pakai AI
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Misteri di balik ancaman bom yang menyasar 10 sekolah di Depok, Jawa Barat pada Selasa (23/12) akhirnya terungkap.
Kepolisian mengungkapkan bahwa tersangka berinisial H (23) memilih target-targetnya secara acak dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, Kompol Made Oka, membeberkan bahwa pelaku memanfaatkan alat pencarian berbasis AI untuk menentukan sekolah mana saja yang akan diteror.
"Untuk sekolah yang dipilih itu dilakukan secara random semacam AI dan Chat GPT, dia mencari alamat tersebut dan dikirimkan secara random," jelas Made Oka kepada wartawan di Jakarta, Jumat (26/12).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, polisi mengungkap bahwa aksi nekat pemuda berusia 23 tahun tersebut didasari keinginan untuk mendapatkan atensi publik.
Selain itu, diketahui bahwa tersangka merupakan salah satu alumnus dari sekolah yang masuk dalam daftar teror tersebut.
"Faktanya memang bahwa kita bisa memastikan bahwa yang bersangkutan ataupun si tersangka H yang memang mengirimkan email tersebut," tegas Made Oka.
Sebelumnya, kabar ancaman bom ini sempat memicu kepanikan di lingkungan pendidikan Kota Depok. Pihak kepolisian pun langsung bergerak cepat melakukan sterilisasi di lokasi-lokasi yang disebutkan dalam ancaman.
"Iya betul, saat ini sudah dilakukan penyisiran," kata Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, saat dikonfirmasi pada Selasa (23/12) lalu.
Meski sempat mencekam, hasil pengecekan di lapangan memastikan bahwa ancaman tersebut hanyalah gertakan sambal atau hoax. Hingga saat ini, polisi masih terus memastikan keamanan di 10 sekolah terdampak.
Adapun deretan sekolah yang menjadi sasaran ancaman bom palsu tersebut meliputi, SMA Arrahman, SMA Al Mawaddah, SMA 4 Depok, SMA PGRI 1, SMA Bintara Depok, SMA Budi Bakti, SMA Cakra Buana, SMA 7 Sawangan, SMA Nururrahman, dan SMAN 6 Depok.
Pelaku kini telah diamankan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. (ant/dpi)
Load more