Badan Geologi Ungkap 127 Gunung Berapi di Indonesia Berstatus Aktif, Jutaan Warga Diminta Waspada
- Antara
Pemantauan diperketat menjelang akhir tahun seiring meningkatnya mobilitas masyarakat saat libur Natal dan Tahun Baru, serta bertepatan dengan puncak musim hujan. Kondisi cuaca ekstrem berpotensi memperbesar dampak aktivitas gunung api, terutama terkait lahar hujan dan banjir material vulkanik.
Gunung Api dengan Aktivitas Tinggi
Badan Geologi juga mencatat sejumlah gunung api yang dikenal memiliki tingkat aktivitas tinggi dan sejarah erupsi panjang. Beberapa di antaranya adalah Gunung Merapi, Gunung Semeru, Anak Krakatau, Gunung Kelud, dan Gunung Sinabung.
Gunung-gunung tersebut kerap mengalami erupsi dengan karakteristik yang beragam, mulai dari lontaran abu vulkanik, awan panas guguran, hingga aliran lahar. Setiap jenis aktivitas memiliki potensi bahaya yang berbeda dan memerlukan penanganan khusus.
Gunung Semeru, misalnya, tercatat beberapa kali mengalami erupsi pada awal Desember 2025. Pada Minggu (7/12/2025), gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mengalami empat kali erupsi dengan tinggi kolom letusan mencapai sekitar 1.000 meter di atas puncak. Hingga kini, status Gunung Semeru masih berada pada Level III atau Siaga.
Rekomendasi Keselamatan dari PVMBG
Seiring meningkatnya aktivitas vulkanik, PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi keselamatan bagi masyarakat. Untuk Gunung Semeru, warga dilarang melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak. Selain itu, aktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah juga dibatasi karena potensi bahaya lontaran material pijar.
Badan Geologi juga mengingatkan potensi bahaya lanjutan seperti hujan abu dan aliran lahar, terutama saat intensitas hujan meningkat. Puncak musim hujan diperkirakan berlangsung hingga akhir Januari 2026, sehingga risiko lahar hujan di kawasan gunung api perlu diantisipasi secara serius.
Indonesia di Jalur Cincin Api Pasifik
Sebagai negara yang berada di jalur Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki tingkat kerawanan bencana geologi yang tinggi. Aktivitas tektonik dan vulkanik merupakan bagian dari dinamika alam yang tidak dapat dihindari, namun dampaknya dapat diminimalkan melalui mitigasi yang tepat.
Pemerintah mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar gunung api aktif untuk terus memantau informasi resmi dari PVMBG dan Badan Geologi, serta mematuhi seluruh rekomendasi yang dikeluarkan. Kewaspadaan kolektif dinilai menjadi kunci utama untuk mengurangi risiko korban jiwa dan kerugian akibat erupsi gunung api. (nsp)
Load more