KPK Cetak Hattrick OTT dalam Sepekan, Tangerang–Bekasi–Kalsel Disasar Operasi Senyap
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatatkan hattrick Operasi Tangkap Tangan (OTT) dalam waktu berdekatan pada pertengahan pekan ini.
Tiga operasi senyap digelar hampir bersamaan di sejumlah daerah, mulai dari Banten, Jawa Barat, hingga Kalimantan Selatan. Rangkaian OTT tersebut menegaskan intensitas penindakan KPK terhadap dugaan praktik korupsi lintas wilayah.
OTT pertama dilakukan KPK pada Rabu (17/12/2025) di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten, serta Jakarta. Dalam operasi ini, KPK mengamankan sembilan orang dari berbagai latar belakang.
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menjelaskan, pihak-pihak yang ditangkap terdiri dari aparat penegak hukum hingga pihak swasta. Komposisi tersebut membuat OTT ini langsung menyita perhatian publik.
“Tim penindakan mengamankan sembilan orang, terdiri dari satu orang jaksa, dua orang pengacara, dan enam orang dari pihak swasta,” ujar Budi dalam keterangan tertulis, Kamis (18/12/2025).
Selain mengamankan para pihak, penyidik KPK juga menyita barang bukti berupa uang tunai dengan nilai cukup besar. Dari hasil operasi tersebut, KPK menemukan uang sekitar Rp900 juta.
Budi menegaskan, seluruh pihak yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan intensif. KPK belum mengumumkan status hukum maupun konstruksi perkara secara resmi.
“Saat ini para pihak yang diamankan masih dilakukan pemeriksaan secara intensif. Perkembangan status hukum, kronologi, dan konstruksi perkara akan disampaikan kemudian,” katanya.
Sumber yang diperoleh menyebutkan OTT di Tangerang ini diduga berkaitan dengan praktik pemerasan terhadap Warga Negara Asing (WNA) oleh oknum jaksa yang bertugas di wilayah Banten. Namun, informasi tersebut masih akan dikonfirmasi lebih lanjut oleh KPK melalui mekanisme resmi.
Berdasarkan ketentuan hukum acara pidana, KPK memiliki waktu maksimal 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang tertangkap tangan.
OTT kedua berlangsung pada Kamis (18/12/2025) malam di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Operasi senyap ini kembali menunjukkan eskalasi penindakan KPK dalam waktu singkat.
“Benar, sedang ada kegiatan penyelidikan tertutup di lapangan. Masih berproses,” kata Budi saat dikonfirmasi, Kamis malam.
Dalam OTT di Bekasi, KPK mengamankan sekitar 10 orang. Namun, hingga kini identitas para pihak dan dugaan perkara korupsinya belum diungkap ke publik.
“Sampai dengan saat ini tim sudah mengamankan sekitar sepuluh orang,” ujar Budi.
Informasi dari Antara menyebutkan, tiga orang penyidik KPK turut menyegel ruang kerja Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang. Penyegelan dilakukan sebagai bagian dari proses penyidikan untuk mengamankan dokumen dan barang bukti.
“Tiga orang pakai masker semua, masuk menunjukkan identitas KPK,” ujar petugas sekuriti Gedung Bupati Bekasi. Ketiga penyidik tersebut disebut langsung menuju lantai dua dan keluar sekitar setengah jam kemudian dengan kondisi ruang kerja bupati telah disegel.
Belum berhenti sampai di situ, KPK kembali mengumumkan OTT ketiga yang digelar di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, pada hari yang sama.
“Tim hari ini juga melakukan kegiatan di wilayah Kalsel. Sampai saat ini enam orang sudah diamankan,” kata Budi.
OTT di Kalimantan Selatan ini masih berlangsung, dengan tim penindakan KPK disebut masih berada di lapangan. KPK belum mengungkap identitas para pihak yang ditangkap maupun dugaan perkara yang menjerat mereka.
“Tim masih di lapangan,” imbuh Budi.
Rangkaian tiga OTT dalam waktu singkat ini menunjukkan keseriusan KPK dalam melakukan penindakan terhadap dugaan tindak pidana korupsi. Fakta bahwa mayoritas OTT diduga menyasar aparat penegak hukum turut menjadi sorotan, mengingat posisi strategis mereka dalam sistem penegakan hukum.
KPK memastikan seluruh proses dilakukan sesuai prosedur dan menjunjung asas praduga tak bersalah. Lembaga antirasuah juga berjanji akan menyampaikan informasi lengkap terkait status hukum, pasal sangkaan, serta konstruksi perkara dari ketiga OTT tersebut melalui konferensi pers resmi dalam waktu dekat. (nsp)
Load more