Enam Tahun Healthkathon: Ribuan Inovasi untuk Transformasi Digital JKN
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Kemajuan teknologi menjadi penentu kualitas layanan kesehatan, termasuk keberlangsungan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang membutuhkan sistem layanan digital yang cepat dan aman.
Menjawab kebutuhan tersebut, BPJS Kesehatan menyelenggarakan Healthkathon untuk mendorong lahirnya solusi teknologi yang memperkuat ekosistem layanan JKN secara berkelanjutan.
Tahun ini, Healthkathon mengusung tema “Hack the Code, Reinforce The Nation: Building a Resilient Digital Health Ecosystem for JKN Sustainability” dengan tiga kategori kompetisi, yakni Innovation System, Agentic/Generative AI, dan Cyber Security.
Total 2.832 peserta yang tergabung dalam 1.496 tim mengikuti kompetisi, mencerminkan tingginya antusiasme dan kesadaran ekosistem teknologi Indonesia terhadap transformasi layanan kesehatan digital.
“Healthkathon bukan hanya kompetisi sehari semalam, melainkan perjalanan panjang inovasi berbasis kolaborasi. Kami berkomitmen menjadikan Healthkathon agenda tahunan dengan kualitas yang terus ditingkatkan untuk memastikan ide-ide teknologi dapat berkontribusi langsung pada mutu layanan kesehatan peserta JKN,” ujar Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan, Senin (8/12).
Dimulai dari tahun 2019, melalui HACKATHON 4.0 BPJS Kesehatan Innovation Award dengan tema “Inovasi untuk Kesinambungan Program JKN-KIS di Era Digital dan Revolusi Industri 4.0”.
Pada 2020, kompetisi kembali digelar dengan format Virtual Hackathon bertema “Inovasi Jaminan Kesehatan Nasional di Era New Normal” seiring pandemi COVID-19.
Momentum inovasi tersebut berlanjut pada BPJS Kesehatan Hackathon 2021 yang mengusung tema “Penguatan Engagement Melalui Kolaborasi dan Inovasi” dengan tiga kategori, yaitu Penetration Testing, Artificial Intelligence, dan Internet of Things (IoT), serta webinar daring sebagai rangkaian edukasi.
Pada 2022, mulai mengusung nama baru, yaitu Healthkathon yang mencakup empat kategori kompetisi, termasuk Machine Learning yang untuk pertama kalinya membuka akses data sampel JKN berskala ratusan juta baris.
Transformasi berlanjut pada Healthkathon 2.0 tahun 2023 dengan tema “Accelerating Innovation for Healthcare Service Improvement” melalui tiga kategori, yaitu Cyber Security, Innovation System, dan Data Analytics and Visualization, serta penilaian berlapis mulai dari Capture The Flag hingga Penetration Testing.
Pada 2024, Healthkathon 2024 kembali digelar bertema “Building the Future of Digital Health Ecosystem” dengan pembukaan kategori baru Artificial Intelligence untuk menampung pesatnya perkembangan teknologi AI.
“Rangkaian Healthkathon tidak hanya berupa kompetisi, tetapi juga meliputi Bootcamp, mentoring, coaching, dan webinar secara gratis bagi seluruh peserta. Pendekatan ini menjadi ruang pembelajaran bersama antara praktisi, akademisi, dan penggiat teknologi untuk mempercepat inovasi digital kesehatan di Indonesia,” ujar Edwin.
Edwin menegaskan, sejak 2019 hingga 2025, program Healthkathon BPJS Kesehatan telah melibatkan lebih dari 14.000 peserta dan 1.000 ide inovasi, di antaranya telah diterapkan untuk mengakselerasi mutu layanan JKN.
Mulai dari pemanfaatan big data, penggunaan kecerdasan buatan (AI), hingga penguatan keamanan siber menjadi bagian penting dari strategi BPJS Kesehatan membangun sistem jaminan kesehatan yang modern dan berkelanjutan.
“Inovasi digital yang lahir dari Healthkathon bukan hanya ide, tetapi investasi masa depan bagi keberlanjutan layanan kesehatan masyarakat. Kami berharap setiap solusi yang tercipta dapat memperkuat ekosistem JKN, memastikan seluruh penduduk Indonesia memperoleh layanan kesehatan yang lebih mudah, cepat, dan aman,” tutup Edwin. (*)
Load more