Meski Dijuluki Menteri Etanol, Bahlil Tetap Jalankan Perintah Prabowo: Jangan Bocor Terus Uang Kita Keluar
- tvOnenews - Abdul Gani Siregar
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, buka suara soal maraknya polemik bauran etanol dalam bahan bakar minyak (BBM) atau E10.
Bahkan, Bahlil mengaku sempat dijuluki Menteri Etanol saat isu tersebut memanas, dan menilai kegaduhan itu bukan kebetulan.
Ia juga menegaskan ada dua faktor yang membuat E10 menjadi sorotan besar di publik.
Pertama, minimnya sosialisasi dari pemerintah. Kedua, adanya kepentingan pihak importir yang merasa dirugikan oleh kebijakan pengurangan impor BBM.
“Pertama adalah saudara-saudara saya mungkin penjelasannya yang kita belum, mereka secara utuh. Yang kedua ya importir. Tulis besar-besar saja, nggak apa-apa. Ya importir, ini barang sudah nyaman kok. Kata mereka, ‘apa maunya Bahlil ini? Solar sudah nggak boleh impor, avtur nggak boleh impor, ini bensin pun mau dikurangi impornya.’ Terserah kau lah. Emang negara ini kau mau atur,” ucap Bahlil dalam acara BIG Conference di Raffles Hotel, Jakarta Selatan, Senin (8/12/2025).
Menurutnya, kelompok importir inilah yang dimaksud Presiden Prabowo Subianto ketika meminta agar uang negara tidak terus mengalir ke luar negeri.
Bahlil menegaskan tidak gentar meskipun dijadikan sasaran kritik dan diberi label merendahkan.
“Ini yang dimaksud Pak Presiden Prabowo, jangan bocor terus uang kita keluar. Apa yang kita punya kita manfaatkan dalam negeri ini gitu loh. Saya ke mana-mana dibilang saya Mister Menteri Etanol. Epenkah? Emang penting? Emang kalian pikir bikin gue begitu terus, gue risau gitu,” jelasnya.
Bahlil mengakui ia menjadi objek serangan di media sosial ketika wacana etanol mencuat. Namun ia menegaskan tidak akan terpengaruh oleh tekanan publik atau serangan importir.
“Awal-awal mereka kan hajar saya di sosmed tentang apa yang disebut dengan etanol. Sungguh mati saya. Kacau betul menyangkut etanol,” ungkapnya.
Bahlil menegaskan bauran etanol bukan kebijakan kontroversial, melainkan praktik umum di banyak negara.
Ia menyebut Brasil telah menerapkan mandatori E30, sementara Amerika Serikat mencapai E20. Adapun India, Thailand, dan China sudah berada pada level E10–E20.
Load more