Merdeka Gold Kantongi Kredit 350 Juta Dolar AS untuk Percepatan Proyek Tambang Emas Pani
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com – PT Merdeka Gold Resources Tbk (IDX: EMAS) resmi mendapatkan fasilitas pinjaman Revolving Credit Facility (RCF) senilai 350 juta dolar AS atau sekitar Rp5,5 triliun (kurs Rp15.800 per dolar AS) untuk mendukung percepatan pembangunan Tambang Emas Pani di Pohuwato, Gorontalo, Sulawesi. Pendanaan ini dinilai menjadi salah satu langkah strategis dalam mendorong produksi emas nasional.
Dalam keterangan resmi yang diterima hari ini, Senin (8/12/2025), Presiden Direktur Merdeka Gold Boyke Poerbaya Abidin menegaskan bahwa perusahaan berada di jalur tepat untuk memulai produksi awal atau gold pour pada awal 2026.
“Kami tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai gold pour pertama pada awal 2026,” ujar Boyke.
Pinjaman Ditandatangani Bersama Konsorsium Lender Internasional
Pendanaan ini resmi diteken pada 4 Desember 2025 bersama konsorsium lender domestik dan internasional. Struktur pinjaman diselesaikan melalui anak usaha PT Pani Bersama Tambang (PBT), PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS), dan PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM).
Menurut perusahaan, dana ini akan digunakan untuk memenuhi tiga fokus pendanaan utama:
-
Refinancing pinjaman anak usaha
-
Kebutuhan modal kerja selama tahap commissioning dan awal produksi
-
Pembiayaan lanjutan konstruksi Tambang Emas Pani
Tahapan Konstruksi Masuki Fase Akhir
Pembangunan fasilitas Adsorption, Desorption & Recovery (ADR) disebut telah berjalan sesuai rencana. Setelah proses crushing bijih dimulai pada 12 November 2025, fasilitas ADR memasuki tahap energization pada 1 Desember 2025 dan mulai menjalani rangkaian pengujian sistem mekanik, elektrikal, dan air.
Seluruh rangkaian commissioning ditargetkan rampung pada akhir Desember 2025. Jika tidak ada kendala teknis, tahap irigasi reagen pertama akan dilakukan awal Januari 2026 sebagai persiapan akhir menuju produksi emas.
“Kemajuan fasilitas ADR merupakan tonggak penting dalam transisi proyek Pani menuju fase produksi,” tambah Boyke.
Progres Konstruksi Capai 83 Persen
Hingga akhir September 2025, progres konstruksi Tambang Emas Pani dilaporkan telah mencapai 83 persen. Beberapa infrastruktur kunci telah selesai, antara lain:
-
Heap leach pad
-
Fasilitas pengolahan bijih
-
Pabrik ADR
-
Instalasi listrik 150 kV dari sumber energi terbarukan PLN
Kegiatan penambangan juga telah dimulai 1 Oktober 2025, dan fasilitas Ore Preparation Plant (OPP) sudah beroperasi penuh.
Target Produksi 500.000 Ounce Emas per Tahun
Merdeka Gold merancang operasi Pani dalam beberapa fase. Tahap pertama menggunakan metode heap leach dengan kapasitas pengolahan 7 juta ton bijih per tahun. Tahap lanjutan menggunakan metode Carbon-in-Leach (CIL) ditargetkan mulai beroperasi pada 2028.
Dengan kapasitas maksimal, produksi puncak tambang ini diproyeksikan mencapai 500.000 ounce emas per tahun, menjadikan Pani salah satu proyek tambang terbesar di Indonesia dalam beberapa tahun mendatang.
Komitmen ESG dan Prospek Industri
Boyke memastikan proyek ini menerapkan standar ESG (Environmental, Social, Governance) yang tinggi. Perusahaan menargetkan keberlanjutan operasional dan manfaat ekonomi bagi pemegang saham serta masyarakat sekitar.
“Dengan struktur pendanaan yang kuat, eksekusi yang disiplin, dan standar ESG yang tinggi, kami yakin Pani akan menjadi kontributor utama bagi Merdeka Group dan produksi emas nasional,” tegasnya.
Proyek Tambang Emas Pani diharapkan menjadi motor pertumbuhan industri pertambangan logam mulia di Indonesia, sekaligus ikut memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global mineral strategis. (ant/nsp)
Load more