Kembali Tinjau Aceh, Presiden Prabowo Sebut Percepatan Penanganan Bencana Jadi Prioritas
- YouTube/Setpres
Aceh, tvOnenews.com - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali berkunjung ke sejumlah wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh.
Ini menjadi kunjungan kedua dalam waktu singkat untuk memastikan penanganan bencana di lapangan berjalan optimal dan kebutuhan warga terdampak terpenuhi.
Kendati tidak ditetapkan sebagai bencana nasional, Presiden menegaskan bahwa bencana di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat merupakan prioritas nasional.
Presiden Prabowo bertolak dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (7/12/2025) pukul 07.55 WIB. Didampingi Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, Presiden terbang menuju Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Aceh.
Seperti diketahui, dalam beberapa minggu terakhir, bencana hidrometeorologi melanda berbagai daerah di Aceh, menyebabkan banjir besar, kerusakan fasilitas publik, terputusnya akses jalan dan jembatan, serta memaksa ribuan warga mengungsi ke posko penampungan.
Pemerintah pusat dikabarkan terus mendorong percepatan distribusi bantuan serta perbaikan infrastruktur darurat untuk mendukung mobilitas masyarakat dan proses evakuasi.
Kunjungan langsung Presiden Prabowo disebut penting untuk memantau kondisi terkini, mulai dari tingkat kerusakan sarana publik, gangguan jalur transportasi, hingga memastikan pelayanan pengungsi berjalan dengan tepat.
Kehadiran kepala negara juga dimaksudkan untuk memastikan alur bantuan logistik seperti pangan, air bersih, obat-obatan, perlengkapan darurat, dan layanan kesehatan tersalurkan tanpa hambatan melalui koordinasi lintas instansi, termasuk TNI, Polri, BNPB, dan pemerintah daerah.
Akademisi asal Aceh yang juga Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia, Dr. Iswadi, menilai bahwa salah satu prioritas yang harus diperhatikan dalam penanganan bencana ini adalah percepatan pembukaan kembali akses utama yang terputus agar mobilitas bantuan dan aktivitas pemulihan ekonomi masyarakat bisa segera pulih.
Ia juga mengingatkan pentingnya perencanaan jangka panjang agar Aceh lebih tangguh menghadapi bencana di kemudian hari, termasuk penataan ruang, penguatan sistem peringatan dini, dan pembangunan infrastruktur yang tahan cuaca ekstrem.
Menurutnya, institusi pendidikan tinggi di Aceh memiliki peran vital dalam memberikan rekomendasi berbasis riset kepada pemerintah agar strategi pemulihan berjalan komprehensif dan berkelanjutan.
Load more