Pulihkan Jalur Medan-Banda Aceh, TNI AD dan Kementerian PU Pasang Jembatan Darurat 50 Ton
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Upaya pemulihan akses transportasi di wilayah terdampak banjir Aceh terus dikebut.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menginformasikan bahwa pemerintah, melalui kolaborasi antara TNI AD dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), tengah memasang dua unit jembatan bailey atau jembatan darurat portabel di Sungai Teupin Mane, Kabupaten Bireuen, Aceh.
Pemasangan jembatan itu menjadi prioritas, mengingat, lokasinya berada di jalur lintas provinsi yang sangat vital, yakni penghubung utama antara Medan dan Banda Aceh serta kabupaten/kota lainnya di wilayah tersebut.
Melalui akun Instagram Sekretariat Kabinet, Sabtu (6/12), Teddy menjelaskan spesifikasi dan fungsi strategis infrastruktur darurat tersebut.
"Jembatan bailey seberat sekitar 50 ton ini adalah jembatan sementara yang juga dapat berfungsi sebagai jembatan permanen dalam kondisi darurat," ungkap Teddy.
Tantangan di lapangan cukup berat karena dampak banjir telah mengubah bentang alam secara signifikan. Sungai Teupin Mane yang semula memiliki lebar 100 meter, kini meluas hingga 180 meter akibat terjangan air bah.
Meskipun demikian, Teddy menegaskan bahwa TNI AD dan Kementerian PU bergerak cepat sejak awal bencana untuk memulihkan akses.
Pengerjaan dilakukan secara maraton selama 24 jam penuh setiap harinya dengan melibatkan bantuan gotong royong dari masyarakat sekitar.
"Dengan pembangunan jembatan bailey ini, akses darat diharapkan segera dapat difungsikan 2-3 hari ke depan sehingga jalur distribusi logistik darat dapat secepat mungkin terhubung," tambah Teddy.
Sementara itu, Menteri PU Dody Hanggodo menyatakan komitmennya untuk mempercepat perbaikan infrastruktur konektivitas di wilayah Sumatera yang terdampak bencana, meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Langkah itu diambil guna memastikan kelancaran distribusi logistik dan mobilitas warga, terutama menjelang periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Berdasarkan data Balai Teknis Kementerian PU per 2 Desember 2025, kerusakan infrastruktur cukup masif dengan ditemukannya 253 titik longsor dan 86 titik banjir yang merusak jalan nasional.
Khusus di Provinsi Aceh, tercatat ada 46 titik longsor dan 34 titik banjir yang menyebabkan gangguan pada 35 ruas jalan nasional serta memutus 14 jembatan.
"Prioritas utama pemerintah adalah membuka seluruh akses darat, meskipun kondisi di lapangan saat ini masih sangat menantang," tegas Dody. (ant/dpi)
Load more